Bagian-14

30.1K 1K 2
                                        

Ia harus kembali ke rumah sakit karena pak Johan menghubunginya. Ia terus berlari di lorong-lorong rumah sakit karena kurang hati-hati tak sengaja ia menabrak bahu seseorang hingga berkas-berkasnya berterbangan "maaf yah,kamu gpp kan?" orang itu mengulurkan tangan untuk membantu Diana. Diana menerima uluran tangan orang tersebut "saya gpp ko,makasih yah saya permisi" ia pun pergi ke Ruangan IGD dimana Pak Johan sudah menunggunya. Ternyata disana ada beberapa pria tampan tengah menunggu harap-harap cemas "saya kan dokter kandungan pak?" Pak Johan hanya mengangguk mengerti "saya percayakan semuanya pada anda Dokter Diana" wajahnya berubah lesu "apa kalian keluarganya?" Diana bertanya pada Mereka "Kami sahabatnya dok,tolong selamatkan dia dok dia harapan satu-satunya kami. Oh iya dok tangani dia dengan baik yah dok"  Diana terlihat kesal bagaimana tidak salah satu dari mereka begitu bawel "jika anda banyak bicara kami tidak bisa menanganinya paham" walaupun mukanya datar tapi dia tetap cantik. Ia hendak pergi tapi harus terhenti "tunggu dok, saya ingin sahabat saya sehat kembali" ia hanya berdehem saja baru juga ia membuka pintu harus terhenti kembali "jangan sampai lukanya tambah parah" kali ini ia benar-benar sangat kesal "jika kalian masih berisik, saya bersumpah ingin menyumpal mulut kalian dengan jarum suntik ini" ia menunjukan suntikan kearah mereka "serem banget sih,Cantik-cantik garang" ia dan pak Johan pun masuk.

Saat masuk ia terperangah ketika mengetahui siapa pasiennya "cowok mesum?" Matthew tersenyum kearahnya, rasanya Diana ingin muntah melihat Matthew "yang bener aja pak,masa dia sih? Lagian saya ini kan dokter kandungan pak,sedangkan yang dia butuhin itu dokter tulang" Pak Johan memilih pergi saja dari pada mendengarkan keluhan Diana "apanya yang sakit?" ia bersikap sangat judes terhadap Matthew "judes amat sih,gua ini pasien lo dan lo harus sopan sama gua. Nih!!" Matthew menunjuk pergelangan kakinya yang sakit "gua periksa dulu" ia memeriksanya alakadarnya saja karena ini bukan keahliannya "cuma terkilir biasa di urut juga langsung bisa jalan emang dasarnya lo lebay aja pake masuk IGD segala" Diana memukul kaki Matthew yang sakit dan tanpa rasa dosa ia pun pergi keluar "dokter judes bin ngeselin" Diana menjulurkan Lidahnya "wlleee" lalu menutup pintunya.

"Gimana dok?" mereka langsung menghampiri Diana ketika keluar dari ruangannya "dia baik-baik saja dan akan segera di pindahkan ke ruang rawat,saya permisi" ia memilih pergi ke ruangannya untuk istirahat sebentar.

Fani datang membawa makan siang untuknya dan Diana "dok saya bawa makan siang,saya tau dokter belum makan kan" Ia mengambilnya "makasih yah fan" Fani mengangguk lalu pergi, pintu terbuka dan munculah dokter Tommy yang begitu tampan "apa anda ingin memeriksa kan kandungan anda dokter Tommy" tersenyum ramah "anda ini ada-ada saja saya cuma mau anterin ini" memberikan hasil laporan "makasih yah dok, saya permisi dulu dok mungkin lain waktu saya bisa memeriksa Kandungan dokter Tommy" Tersenyum "yah padahal anak saya nendang-nendang terua dok" sambil mengelus perutnya dan tertawa lepas Diana juga ikut tertawa.

Diana pergi keruangan Dokter Ferry untuk memberikan berkas dari pak Johan "kenapa gak pak Johan aja sih?" ia membuka pintunya tanpa mengetuknya terlebih dahulu "Dokter Ferry ada ber..astagfirullah. Mata saya sudah terkontaminasi!" ia menutup matanya dengan berkas yang ada di tangannya "maaf saya ganggu kalian" Dokter Ferry melepaskan ciumannya dengan susternya "a..aada apa yah dok?" Dokter Ferry terlihat gugup dan salah tingkah "saya cuma mau ngasih berkas dari Pak Johan, maaf saya permisi dulu" ia pun pergi setelah memberikan berkasnya.
.
.
.
.
Sudah malam ini waktunya ia memberikan suntikan Vitamin untuk Matthew. Ia bertemu dengan Pak Johan "dokter Diana saya minta maaf anda akan bertugas memantau pasien tersebut" mulutnya menganga tidak percaya "kenapa saya dok?" Pak Johan menepuk bahunya tanda memberi kepercayaan padanya "saya mempercayai anda dok, anda akan di temani dokter Jassy" Diana menghubungi mamanya untuk memberi tau jika ia tidak bisa pulang sekarang.

MY DOCTOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang