Liana tengah sibuk dengan proyek yang ia jalani "kak aku boleh bantu gak?" Mila menawarkan diri untuk membantu Liana "emang kamu bisa?" Mila mengangguk saja "bisa kak aku kan kuliah jurusan arsitek kaya kakak" Liana menjentikkan jarinya "wah kebetulan nih,aku kan ada proyek pembangunan restoran dan si pemiliknya pengen suasana berbeda" Mereka mulai menggambar konsepnya.
"Kasian yah pa si mila harus hamil di usia muda dan lebih kasiannya pacarnya gak mau tanggung jawab" papa merangkul mama "papa yakin suatu saat nanti pasti ada yang lebih baik ko" mereka memperhatikan kebersamaan Liana dan Mila.
.
.
.
.
Ia terus mondar mandir memikirkan apa yang harus ia lakukan agar mendapatkan Diana. Setelah lama berfikir ia mendapatkan idenya walaupun itu akan melukai perasaan Diana dan akan membuat Diana membencinya karena hanya itu satu-satunya cara "ok sayang kamu cuma milik aku selamanya" Matthew langsung menyiapkan apa yang ia butuhkan nanti.
.
.
.
.
"Assalamualaikum, aku pulang" Mila datang menyambutnya "eh kakak udah pulang" Diana tersenyum, semenjak Mila tinggal bersama mereka Mama jadi ada teman mengobrol dan mengasuh ke empat anaknya "anak-anak mana mil?" Diana menanyakan anak-anaknya "ada kak di belakang sama ibu" Diana dan Mila pergi ke halam belakang rumah "Ma" mencium tangan mamanya "aduh anak bunda lagi jalan-jalan sore yah sama nenek sama Tante Mila" ketika melihat anaknya rasa lelahnya hilang begitu saja "Mila kamu udah makan ,sama minum Vitamin belum?" Mila mengangguk, ia menggigit bibir bawahnya seperti ada yang ingin ia bicarakan tapi ia ragu. Seakan mengerti yang Mila inginkan "kamu mau apa mil?biar kita beli yuk kakak tau kamu pengen sesuatu ini kan masa ngidam kamu" Mila masih ragu untuk mengatakannya "gpp mil ngomong aja,lagian kita gak bakalan marah ko" Mama memberi pengertian "aku pengen buah kak,sama cemilan yang banyak akhir-akhir ini aku suka ngemil" Diana tersenyum pada Mila "kita beli sekarang lagian kakak gak mau anaknya adik kakak ileran yuk, kita pergi dulu yah ma" Diana mengajak Mila pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhannya.
.
.
.
.
Liana tengah harap-harap cemas akan keputusan Klienya akan konsep yang ia dan Mila buat "gimana?" Mereka nampak mempertimbangkan konsep Liana "hmm..ok saya suka konsepnya lebih santai dan tidak membosankan apalagi ada efek lukisan 3D lebih instagrammabbel" Liana loncat kegirangan "aduh maaf,makasih yah pak sudah mempercayai saya kalo gitu saya permisi"
.
.
.
.
"Mau apalagi Mil?" Mila nampak mengambil sebuah susu ibu hamil "aku mau ini kak" Diana memperhatikan nutrisi dan gizi yang ada di susu itu "ok,terus?" mereka memasuki area sayuran dan buah-buahan "kamu kan hamil muda mil,jadi harus banyak makan sayuran dan buah biar ada asupan nutrisinya buat si utun" Mila mengangguk mengerti "wah senengnya di perhatiin sama kakak jadi nanti anak aku bakalan sehat deh " Diana mengacak rambut Mila "kamu ini yah Mil mau jadi ibu tingkahnya masih kaya anak kecil, oh iya mil kalo usia kandungan kamu udah menginjak usia 8 bulan kamu harus ikutan senam ibu hamil kebetulan instrukturnya temen kakak" Mila menggelengkan kepalanya "aku gak mau kak, kalo senam ibu hamil kan harus di dampingin suami" ada raut kesedihan dari wajah cantik Mila "kamu tenang aja Mil senamnya di lakuin di rumah secara Privasi" Akhirnya Mila mau juga. Mereka melanjutkan belanjanya.
.
.
.
.
Liana pulang dengan perasaan senang ia akan menyampaikan kabar gembiranya pada Mila "Mila?mil kamu dimana?kakak bawa kabar bagus nih buat kamu" Liana mencari Mila di setiap sudut rumah itu tapi ia tak menemukannya "Mila sama kakak kamu lagi pergi dulu paling bentar juga pulang" Mama memberikan jus untuk Liana. Tak lama terdengar suara mobil masuk ke pekarangan rumah, ketika Mila keluar dari mobil Liana langsung memeluknya girang "Mila kakak bawa kabar gembira loh" Mila nampak tidak bisa bernafas Diana nampak khawatir atas apa yang Liana lakukan " Liana jangan terlalu aktif kasian Milanya inget ada utun di perutnya" Liana melepaskan pelukannya ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal "maaf yah mil,konsep yang kamu bikin mereka suka banget dan mereka setuju pakek konsep kamu" Mila memeluk Liana girang "wah kak aku gak nyangka" Mama mengajak mereka masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DOCTOR LOVE
RomanceSeorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr seorang pilot tampan blasteran china inggris ia berusaha mencari keberadaannya. Akankah ia menemukan...