4 tahun kemudian
"Rain,Ephraim,Abrisam,Chalondra,Grizellya bangun hari ini kalian sekolah bukan?" Diana mengabsen nama anaknya satu persatu "iya bunda" jawab mereka kompak. Diana tengah memasak di dapur tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya dan tengkuknya terus di hujani ciuman oleh Matthew "mandi sana jorok banget sih" Diana melepaskan pelukan Matthew "kamu ko gitu sih jahat sama aku" Matthew bertingkah seperti anak kecil "kamu harus ke kantor bukan ada meeting" Matthew pergi untuk mandi Diana menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.
.
.
.
.
Perutnya terasa sakit "aaa sakit" ia mencengkram speri nya peluh bercucuran rasa sakitnya tak kunjung mereda bahkan ia sampai menangis karena menahan sakit "Divaaa" Darrel begitu cemas melihat Diva seperti itu maka cepat-cepat ia membawanya ke rumah sakit.Ia menghubungi keluarganya dan keluarga Diva. Mereka terus mondar-mandir karena merasa gelisah akan keadaan Diva "tenang dulu,baru pembukaan 8" Diana berusaha menenangkan keluarga besarnya "gimana mau tenang Aku takut Diva kenapa-kenapa" kebetulan Diana yang menangani proses kelahiran Anak Diva. Setelah melahirkan Grizellya Diana memutuskan untuk kembali bekerja. "Kamu percayakan sama kakak ipar kamu Darrel" kedua orang tua Darrel berusaha menenangkan Darrel yang begitu panik "dulu kita juga kaya gitu bro jadi santai aja" Mattheo dan lain jadi mengingat masa menemani istrinya melahirkan begitu panik.
"Aaaa sakitttt...." Diana masuk kembali karena Diva berteriak begitu kencang.
"Sakit kak" Diva menangis karena tak kuat menahan rasa sakit "panggil suaminya" Suster Fani memanggil Suami dari Diva. Darrel masuk dengan harap-harap cemas "ajak dia ngobrol jangan sampai tidur,ini kontraksinya sangat hebat Kayanya Diva gak bisa melahirkan secara Normal jadi terpaksa kakak ambil keputusan untuk lakukan sesar" Darrel melihat kearah Diva yang merasakan sakit yang begitu hebat "yaudah kak,sesar aja" para suster mendorong bankar Diva menuju ruang operasi "Diva kenapa Diana?" mereka begitu panik ketika Diva di bawa ke ruang operasi "aku bakal ceritain nanti" Diana masuk ke ruang operasi.
Sudah 5 jam tapi Diana belum keluar juga dari ruang operasi "kamu yang tenang kita berdoa semoga Diva baik-baik aja" tak lama Diana keluar dengan wajah sedih "Diana Diva gimana?" ia menatap wajah mereka lalu tersenyum "anaknya kembar selamat semuanya" kabar bahagia ini membuat mereka merasa lega "selamat yah udah jadi bapak aja lo bro" mereka memberikan ucapan selamat "apa yang terjadi? Kenapa dia di sesar dan gak melahirkan normal" ibu mertuanya Diva meminta penjelasan kepada Diana "Diva gak bisa ngelahirin normal karena dinding rahimnya bengkok dan kalo dia paksa normal nyawa taruhannya,untung Darrel menyetujuinya jadi aku bisa langsung lakukan tindakan cepat"
Mereka semua ada di ruangan Diva "selamat yah sekarang kalian udah jadi orang tua" Diva nampak jauh lebih baik "Gimana Diva legakan udah ngelahirin?" Diana masuk untuk memeriksa kondisi Diva "iya kak lega banget" Matthew mengecup kening Diana "aku bangga sama kamu" Diana menyikut perut Matthew "biarin Diva istirahat dulu yah" mereka meninggalkan Diva berdua dengan Darrel.
Handphonenya berdering telpon dari sekolah dimana anaknya sekolah "hallo pak?ada apa yah?"
"Anak ibu belum di jemput mereka masih ada di sekolah" ia menatap tajam Matthew "oh iya makasih yah pak" ia memutuskan sambungannya
"Kamu gak jemput anak-anak?" Matthew menepuk jidatnya "aku lupa" ia pun langsung pergi untuk menjemput anaknya dan anak Mattheo dan anak Zyan yang kebetulan satu sekolah.
"Jemput anak sendiri ko lupa" Diana memijit pelipisnya dan meregangkan otot-ototnya yang pegal.
.
.
.
.
Matthew langsung lari ke ruang tunggu sekolah anaknya,disana mereka sedang bermain dengan pengasuh yang berada di sekolah "anak-anak maaf telat" mereka langsung berlari masuk ke dalam mobil Matthew "ko tumben ayah yang jemput bunda mana yah?" Ephraim menanyakan bunda tercintanya "bunda ada urusan,udah masuk semua kan?" Mereka mengangguk Matthew menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DOCTOR LOVE
RomanceSeorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr seorang pilot tampan blasteran china inggris ia berusaha mencari keberadaannya. Akankah ia menemukan...