Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, Typo
Tsukishima Kei, terlihat tengah berendam disebuah bathtub yang terbuat dari batu mulia dan berlian, yang di ciptakan oleh perancang dunia Luca Bojola.Tangannya mengosok-gosok lengan kirinya yang di penuhi tattoo bergambar seekor burung gagak yang sedang bertengger di ranting.
Matanya menatap sendu gunung Fuji yang terlukis di dinding kamar mandinya yang sangat luas.
Pikirannya saat ini tengah kacau, sahabat perempuannya tengah di culik. Ia ingin membantu tapi si Miya itu tidak mengijinkannya.
Lagi pula ia bisa apa, kelompok Inarizaki adalah kelompok terkuat dan tertua di Jepang.
"Tuan, saya ingin memberitahukan sesuatu yang penting."
Tsukishima bangkit dan berjalan menuju handuk yang tersedia di ujung ruangan.
"Apa itu?"
"Pemimpin Inarizaki sedang terluka parah dan sedang menuju ke sini karena merupakan tujuan paling dekat."
"Segera siapakan dokter paling ahli yang di miliki keluarga kita."
Ujar Tsukishima setelah ia keluar dari dalam kamar mandinya, berjalan menuju kamarnya dan berpakaian secepat ia bisa.
.
.
.
.
.Kita menuruni tangga dengan cepat, ia berlari hendak menuju ke gedung B. Nafasnya memburu seiring semakin cepat kakinya bergerak.
Saat ia keluar gedung, sudah ada Akagi dan Suna yang menunggunya, raut wajah keduanya tidak dapat di baca dan gambarkan lagi. Terlalu banyak emosi di wajah keduanya dan Kita menyimpulkan bahwa ini tidaklah bagus.
"Apa yang terjadi?"
Tanya dirinya dengan nafas yang masih belum teratur dan kedua pria di depannya hanya bungkam. Mata yang selalu terlihat tenang itu terpejam, beban pikirannya bertambah berat.
"Osamu tertembak di bagian dekat tulang selangkanya, ia sedang di bawa ke kediaman Tsukishima..."
Nada suara Suna terdengar sangat berat dan sedikit serak, Kita yakin pasti pria ini telah berteriak dengan kencang.
"Nona Hinata masih belum sadarkan diri, dia aku taruh di mobil..."
"Apakah dia tau Osamu-sama di tembak?"
Suna menggeleng menanggapi pertanyaan Kita, lelaki bersurai abu-abu dengan hitam di ujungnya itu melangkah melewati Suna dan Akagi.
"Jangan beritahu kondisi Osamu-sama kepada Nona Hinata, ia bisa khawatir. Ayo kita pergi dari sini."
Suara Kita bergetar menahan emosi, tangannya mengepal. Setiap langkah yang kakinya ambil semakin membuatnya sakit hati, ia sudah menjadi seorang penghianat tapi masih lancang membuat sebuah perintah untuk Suna dan Akagi.
"Ha'i."
Sahutan Suna dan Akagi semakin membuatnya hancur, di dalam hati ia selalu berkata ia melakukan ini semua demi neneknya dan Hinata...
Namun tetap saja, ia adalah seorang penghianat.
Akagi dan Suna melangkah di belakang Kita menuju mobil mereka. Bahkan saat mobil mereka sudah melaju cukup jauh dari markas Nohebi, kesunyian tetap mendominasi.
Suna menunduk dalam, dan selalu menyalahkan dirinya. Padahal ia sudah di beri tahukan oleh Kami-sama melalui mimpi bahwa tuan besarnya akan terluka karena tembakan. Tapi, dia tidak bisa menyelamatkan Osamu dan membiarkan mimpinya menjadi kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS YAKUZA
RomanceOkey, aku awalnya hanya mencoba minuman berwarna kuning di gelas kecil itu dan tidak sadarkan diri... Besoknya aku mendapati diri ku terbangun dengan seorang pria yang tidak ku kenal!!! Terlebih lagi, tubuhnya penuh dengan Tattoo!!! WARNING : OSA...