MY HUSBAND IS YAKUZA

15

Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, Typo
Explanation:
Flashback: ***********
Falshback end: ***********

Asap mengepul dari mulut tipis itu. Ditangan kanannya yang berlukis tattoo ular, terlihat tengah memegang sebatang rokok Cerutu berwarna coklat tua.

Mata sipitnya yang indah sedang terpejam, seolah menikmati sensasi dari gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan difermentasikan itu.

Bunyi ketokan membuat mata itu terbuka, dengan malas ia pun menegakan duduknya.

"Masuk."

Seorang bawahannya, Hiroo. Ia masuk ke dalam ruangan bernuasa klasik yang mewah, ditangannya ia tampak membawa beberapa lembar kertas yang berisikan laporan hasil penjualan mereka di black market.

Lelaki berambut hitam dengan poni yang menutupi sebelah matanya melangkah mendekat, ke meja kerja Suguru yang terbuat dari kayu jati dengan kualitas terbaik.

Ia letakkan semua laporan itu untuk di periksa oleh tuan besarnya, sang pemimpin Nohebi.

"Kalau begitu saya permisi."

"Tunggu, dimana Kuguri?"

Hiroo mengurungkan niatnya saat hendak angkat kaki dari ruangan sang pemimpin.

"Tadi dia pergi untuk minta tanda tangan Kita Shinsuke tapi belum kembali, mungkin sedang mampir di suatu tempat."

"Anak kurang ajar itu selalu seperti itu, kau boleh pergi Hiroo."

"Kau begitu saya permisi."

Hiroo pun melangkah keluar, ia juga tidak lupa sedikit membungkuk sebelum menutup pintu ruangan Suguru.

Tangan kanannya hendak mengambil sebuah pena yang terletak di dekat sebuah foto berbingkai kayu, namun kemudian matanya seolah tertarik dan menatap lekat foto yang menampilkan seorang anak kecil berpakaian Kimono mewah.

"Kenapa aku memajang foto semasa kecil ku sendiri?" lelaki berambut klimis itu bertanya kepada dirinya sendiri.

Tangannya tidak jadi mengambil pena dan terulur untuk mengambil foto dirinya semasa kecil. Pandangan matanya berubah, tidak lagi dingin dan merendahkan.

Padangan mata itu tidak pernah ia tunjukan kepada siapa pun, tidak akan perah. Karena pandangan mata yang sedih hanya akan membuatnya lemah di mata orang lain.

Melihat dirinya semasa kecil, membuatnya teringat akan masa lalu.

***********

Kaki-kaki kecil dari anak lelaki yang baru berusia 11 tahun, terlihat tengah melangkah dengan anggun. Seolah dia memang dididik untuk seperti itu.

Kaki itu berhenti saat sudah sampai di depan sebuah ruangan. Ia pun bersimpuh dan melakukan senrei selama tiga detik, dan setelahnya ia pun menegakan punggungnya kembali.

"Siapa disana?"

Suara berat yang dingin terdengar dari dalam ruangan yang terlihat hanya diterangi oleh sebuah lilin. Sosoknya tampak gagah walaupun yang terlihat hanyalah bayangannya saja.

"Ini Suguru, Tou-sama."

"Kau tahu kesalahan mu kali ini?" suara dingin itu entah mengapa membuat keringat dingin keluar dari pelipis Suguru.