Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, TypoSuna membawa Hinata di punggungnya dengan tergesa-gesa, mereka berdua menjadi perhatian semua pelayan dan penjaga rumah yang kebetulan sedang berada di tempat yang dilalui Suna.
Pria itu lalu membawa kekasih atasanya ke sebuah ruangan yang dipenuhi oleh buku-buku dengan di ikuti beberapa pelayan perempuan di belakangnya. Ia membawa Hinata ke perpustakaan karena ini adalah ruangan yang paling dekat dari ruangan yang lainnya.
Dengan hati-hati dan dibantu seorang pelayan perempuan, ia meletakkan tubuh mungil itu di sofa yang tersedia disana.
Seorang pelayan membantu melonggarkan obi yukata Hinata untuk membuat wanita bersurai orange itu dimudahkan bernafas. Suna mengipas-ngipaskan tangannya ke wajah manis itu.
.
.
.
.
.Kita berjalan dengan wajah datar seperti biasanya, matanya menangkap Aran yang berjalan sambil menyeret yukata -nya dengan kaki.
Lelaki bertubuh besar dan berkulit tan itu hanya di balut oleh celana pendek berwarna hitam, badan atasnya yang berotot terpampang jelas membuat para pelayan yang kebetulan lewat, bagai mendapatkan rezeki di sore hari.
Wajahnya masam, tangannya melambai menyapa Kita.
"Ada apa dengan yukata mu?"
"Ah, ini... Nona Hinata baru saja muntah dan pingsan."
Kening yang tertutup poni itu berkerut karena heran dan hendak bertanya di mana keberadaan sang Nona.
"Mungkin di perpustakaan, nona tadi dibawa Suna." ujar Aran yang langsung menjawab tanpa di tanya terlebih dahulu oleh Kita.
Kita mengangguk dan berjalan dengan cepat ke tempat sang nona yang dicintainya.
Langkahnya sangat cepat, bahkan ia tidak memperdulikan suara berdecit lantai yang mengganggu telinga akibat ulahnya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke ruang perpustakaan keluarga Miya. Di sudut ruangan, mata yang di penuhi oleh pesona kewibawaan itu, melihat sosok sang terkasih tengah di kelilingi oleh beberapa pelayan dan juga Suna.
Ia melangkahkan kakinya mendekat, beberapa pelayan memberi jalan untuk Kita supaya bisa lebih mendekat dengan Hinata. Dan mengetahui keadaan gadis itu.
"Apa kalian sudah memanggil dokter?"
"Ha'i, Kita-sama."
Seorang pelayan menjawab pertanyaan tangan kanan pemimpin Inarizaki itu. Suna menatap lekat kepada seniornya yang bermata sendu seolah sedang menanggung beban yang sangat berat.
"Suna, permisi..."
Kita meletakkan telapak tangannya dikening Hinata, matanya bertambah sendu. Ia pun bergerak, mengangkat tubuh kecil itu dan menggendongnya.
Dan Suna hanya dapat memperhatikan dari tadi dengan diam, sepertinya Suna sudah mulai paham arti tatapan sendu itu.
"Aku akan membawa nona ke kamarnya."
Kita pun membawa wanita bersurai orange itu keluar ruangan. Tanpa menyadari, sang orakel sudah mulai mengetahui perasaannya kepada sang wanita yang bersinar bagai matahari.
.
.
.
.
."My bro! Sudah lama kita tidak bertemu, you look ugly man."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS YAKUZA
RomanceOkey, aku awalnya hanya mencoba minuman berwarna kuning di gelas kecil itu dan tidak sadarkan diri... Besoknya aku mendapati diri ku terbangun dengan seorang pria yang tidak ku kenal!!! Terlebih lagi, tubuhnya penuh dengan Tattoo!!! WARNING : OSA...