Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, TypoSuna hanya diam membeku, Yukata mahalnya kini dihiasi oleh muntahan Hinata.
Matanya menatap malas sang wanita yang tengah pingsan dan ia tahan dengan sebelah tangan. Rasanya ia ingin mengeluarkan sumpah serapah tapi ditahan karena masih ingat kalau yang muntah ini adalah calon nyonya besar mereka.
Dirinya tidak panik karena ini sudah ketiga kalinya ia dimuntahi, yang pertama karena mabuk darat dan yang kedua entah karena apa, mungkin Hinata hanya mau muntah.
"Kau disana, bisa bantu aku." ujarnya kepada seorang pelayan yang diam membatu karena terkejut.
.
.
.
.
.Kita Shinsuke, tengah menatap malas pria di depannya yang memakan cheeseburger dengan lahapnya.
"Jadi ada apa memanggil ku?"
"Jangan galak-galak Kita-san, aku belum makan seharian. Jadi bersabarlah..."
Tidak ingin berdebat, Kita pun memutuskan bungkam. Ia menunggu Kuguri menyelesaikan memakan cheeseburger-nya dulu. Jujur melihat Kuguri makan dengan sangat lahap membuat Kita juga ingin mencobanya, tapi dia tidak ingin menunjukkannya. Baginya makanan itu sangat tidak baik untuk kesehatannya, makanan tradisional Jepang memang terbaik bagi Kita Shinsuke.
"Tolong tanda tangan yang ini Kita-san."
Tidak ingin berlama-lama Kita pun langsung menandatangani kertas itu, matanya pun kembali menatap Kuguri.
"Ini, aku pergi."
"Tunggu dulu Kita-san, aku belum memberi tahukan pesan dari Suguru..."
"Apa itu?"
"Bulan depan, datanglah ke pelabuhan bagian barat. Kau diminta untuk mengecek barang sebelum dikirim."
.
.
.
.
.Bokuto berjalan dengan tergesa-gesa, suara langkah kakinya terdengar sangat nyaring di sepanjang lantai kayu.
"Hinata!" panggilnya dengan nyaring, dan tidak peduli dengan orang disekeliling yang telinganya sakit mendengar teriakannya.
Setelah cukup lama numpang hidup di kediaman Miya kembar, Bokuto memang sudah dekat dengan sang calon nyonya besar. Bahkan menurut dirinya ikatan di antara keduanya sudah seperti kakak dan adik, dan juga guru dan murid.
Gimana tidak dekat, setiap hari gadis berambut orange itu minta diajari menembak. Walaupun masih belajar menggunakan tembakan yang menggunakan peluru karet dan yang menjadi sasaran adalah cicak-cicak di kamar Atsumu.
Mata bagaikan burung hantu itu menjadi lesu saat dirinya menatap tubuh Hinata yang terbaring lemah di atas futon. Di sampingnya terlihat Osamu yang dengan telaten mengganti kompresan di dahi Hinata.
"Apakah dia demam lagi?"
Pertanyaan Bokuto hanya dijawab dengan anggukan kepala dari Osamu, wajahnya memancarkan raut khawatir.
"Atsumu,"
"Osamu."
"Oh, Samu... Hinata sudah beberapa kali muntahkan?"
Bokuto langsung memposisikan dirinya di samping pemimpin Inarizaki itu, wajahnya menatap serius wajah Osamu sehingga membuat pria dengan warna rambut abu-abu mengerutkan dahinya bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/154624515-288-k379866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS YAKUZA
RomanceOkey, aku awalnya hanya mencoba minuman berwarna kuning di gelas kecil itu dan tidak sadarkan diri... Besoknya aku mendapati diri ku terbangun dengan seorang pria yang tidak ku kenal!!! Terlebih lagi, tubuhnya penuh dengan Tattoo!!! WARNING : OSA...