11

3.1K 284 71
                                    

Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, Typo

Kageyama mengayuh sepedanya dengan sangat cepat, ia mengejar sebuah mobil Toyota Alphard yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi di depannya. tangannya merogoh kantong celana hendak mengambil handphone -nya.

Jari-jarinya sibuk bergerak sendiri membuka list nomor terakhir yang ia telpon tanpa menatap layar handphone.

"Ku mohon angkatlah, kacamata sialan."

.
.
.
.
.

Suna berbaring dengan gelisah di atas futon -nya. Wajah dan badannya memandikan keringat padahal pendingin ruangan sedang hidup, deru napasnya cepat dan tidak teratur. Tangannya meremas futon -nya kencang. Bahkan kaki-kakinya menendang-nendang kuat sampai selimutnya entah terlempar kemana.

Matanya terbuka lebar secara tiba-tiba. Ia mendudukkan dirinya, tangannya meremas rambut hitam legamnya. Suna berusaha mengatur nafasnya, dengan kaki yang masih bergetar ia mencoba berdiri dan berjalan keluar tanpa mempedulikan penampilannya yang berantakan.

Langkah cepat Suna membuat bingung semua pelayan dan para penjaga yang dilaluinya, tidak biasanya sang orakel berjalan tergesa-gesa dengan raut wajah serius bercampur panik dan juga penampilan berantakan khas bangun tidur.

"Dimana kedua tuan besar berada?" tanya Suna dengan seorang penjaga yang berjaga-jaga dekat kamar si Miya kembar.

"Osamu-sama terlihat pergi dengan Kita-sama, sedangkan Atsumu-sama sedang berada di pelataran belakang."

"Terimakasih."

"Ha'i, Suna-sama."

Suna pun melangkahkan kakinya menuju pelataran belakang tempat Atsumu berada, kaki-kakinya menimbulkan suara decitan saat ia berjalan.

"Atsumu, aku bermimpi buruk... Cepat telepon Osamu dan suruh dia pulang."

Ujar Suna langsung tepat setelah dia sampai di pelataran belakang kediaman tuan besarnya, tanpa menyadari Atsumu yang sedang bermain-main dengan Handphone -nya dan tengah berpose selfie, membuat Suna speechless.

"Apa yang sedang kau lakukan barusan, Tsumu..."

"Kenapa kau tiba-tiba di sini Suna."

"Kenapa kau memonyongkan bibir mu lalu menggembungkan pipimu,di depan kamera handphone mu?"

"Aku hanya sedang bermain-main dengan Handphone ku."

"Bukan itu masalahnya... Tapi kenapa kau sok imut begitu?"

Kedua mata mereka bertatapan tajam dan tidak ada yang ingin mengalah, dan sepertinya Suna melupakan tujuan awalnya mendatangi sang tuan besar. Kaki-kaki Suna melangkah mendekati Atsumu, lengannya terulur hendak mengapai handphone milik sahabat pirangnya itu.

Suna benar-benar melupakan tujuannya.

.
.
.
.
.

Suguru bersenandung kecil dengan raut wajah berbinar. Badanya sedikit bergoyang-goyang karena Kuguri menyetir dengan kecepatan sangat tinggi. Tangannya pun melepas perban yang melilit tangan kanannya, dan memperlihatkan tattoo permanen bergambar ular.

Matanya beralih menatap Hinata yang kaki dan tangannya sudah di ikat oleh Hiroo, salah satu anak buah kepercayaannya. Ia tersenyum, tangannya terulur menyentuh bibir Hinata yang di tutupi oleh lakban.

MY HUSBAND IS YAKUZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang