Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, TypoKalau disuruh memilih, Hiroo sebenarnya malas untuk berhadapan dengan dua orang boss Mafia yang tengah asik bergosip. Dan yang lebih parahnya lagi mereka sedang berbisik-bisik dengan suara yang sangat kencang.
Apakah mereka sengaja melalukan itu...?
Entahlah... Karena tidak tahu Hiroo pun mencoba untuk mencari tahunya sendiri. Ia mengambil pistol dibalik jaketnya dan dengan sengaja membidik kepala seorang boss Mafia Fukurodani.
Setelah peluru itu hampir mengenai kepala Bokuto, Hiroo pun menyadari bahwa kedua Mafia itu benar-benar sedang bergosip tentang dirinya. Kenapa mereka seperti itu? Hiroo sama sekali tidak mengerti, tapi yang Hiroo tahu kedua orang ini sepertinya sedang meremehkannya.
"Sialan."
"Hey you kids, you tidak pernah diajarkan si ular tata krama yah?"
Tidak, mereka tidak meremehkan dirinya. Mungkin itu memang sudah tabiat mereka berdua, Hiroo memutuskan untuk fokus dan tidak boleh lengah sedikit pun. Kedua orang di depannya ini terlihat sepenuhnya serius sekarang, salah sedikit mungkin saja dirinya bisa mati.
"Bro, kayanya ga adil deh. Kita kaya main keroyokan sama anak kecil."
"Jadi gimana?"
Kedua sahabat itu kembali berbisik-bisik di depan Hiroo, mereka berdua seolah-olah lupa dengan peluru yang tadi melesat cepat kearah mereka.
"Kita main gunting, batu, kertas saja... Yang kalah harus lawan dia gimana?"
"You're genius bro!"
Mereka berdua pun terus-menerus bermain gunting, batu, kertas karena hasilnya selalu seri tanpa menyadari Hiroo yang sudah mulai emosi dengan kelakuan keduanya.
.
.
.
.
.Sedangkan di sebuah ruangan yang khusus disediakan menjadi tempat untuk memantau itu, terlihat Ginjima yang sangat fokus menatap layar komputernya.
"Kenma-san, Kuroo-sama dan Bokuto-sama terdiam cukup lama di tempat yang sama."
"Kalau begitu kita harus menolong Bokuto-san, kalau Kuroo tidak perlu ditolong. Dia punya sembilan nyawa."
Sontak saja perkataan Kenma membuat Ginjima dan juga Aran kehilangan fokus mereka untuk sementara, lalu Aran yang cepat tanggap mencoba untuk menghubungi kedua boss Mafia tersebut.
Namun keduanya tidak dapat dihubungi, panggilan darinya tidak diacuhkan. Semakin membuat mereka sangat khawatir kecuali Kenma yang dari awal tidak peduli.
Sepertinya kedua orang ini tidak tahu, kalau sebenarnya dua boss Mafia itu hanyalah sedang bermain gunting, batu, kertas.
"Aku sudah meminta bantuan salah satu anggota Nekoma yang paling dekat dekat dengan mereka."
Ujar Ginjima yang membuat Aran sedikit bernapas lega.
.
.
.
.
."Bro, jangan follow-follow me dong."
"Kau yang jangan mengeluarkan batu terus, sekali-sekali kertas."
Keduanya terus saja berdebat sesuatu yang sangat tidak penting dan membuat Hiroo bingung, kenapa bisa kedua orang ini menjadi boss Mafia terbesar dan terkuat di negaranya masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS YAKUZA
Roman d'amourOkey, aku awalnya hanya mencoba minuman berwarna kuning di gelas kecil itu dan tidak sadarkan diri... Besoknya aku mendapati diri ku terbangun dengan seorang pria yang tidak ku kenal!!! Terlebih lagi, tubuhnya penuh dengan Tattoo!!! WARNING : OSA...