warning; rated 17+ story.
Yeri berdiri bingung, piyama tidurnya membuatnya sedikit kurang nyaman karena belahan dada yang sangat rendah
"siapa kau?" tanya Yeri lagi.
Jungkook hanya tersenyum simpul tanpa membalas pertanyaan Yeri. Yeri mulai terlihat kesal karena pria asing dihadapannya tak kunjung meladeni pertanyaan pentingnya.
"Brengsek." Umpat Yeri hampir tak terdengar.
bisa dilihat Jungkook yang sudah terlihat amat sangat geram, rupanya ia mendengar umpatan yeri kepadanya. sorot matanya pun berubah seperti akan membunuh Yeri saat itu juga, ia mencengkram tangan Yeri kuat kuat dan menghempasnya kasar hingga tubuh mungil gadis itu jatuh keatas ranjang.
"biar aku yang mengurusnya, tuan." pinta ahjumma kim sigap setelah mendengar keributan yang dibuat oleh keduanya.
ahjumma kim membenarkan dasi seragamnya yang sedikit miring akibat perkelahian kecilnya bersama Yeri. Yeri menatap Jungkook penuh kebencian, akan kubunuh bedebah itu dengan tanganku sendiri batin Yeri.
---
sudah sepuluh jam Yeri dikurung dalam kamar besar itu. biadab sekali para penghuni rumah ini yang hanya memberinya segelas air minum keruh, seperti air obokan tangan. Yeri menatap gelas itu jijik, tapi dia sudah mulai kehausan. ditambah penat dikepalanya membuat dia sedikit tak fokus. Yeri memutuskan untuk meneguknya sekali, tapi kenikmatan yang ia rasakan membuatnya ingin meneguk air itu sampai habis.
"kau tidak memberinya makan kan?" terdengar suara samar dari luar sana. ternyata benar, tuan cilik yang menguasai istana ini sudah kembali.
tak lama pintu kamarpun terbuka, "kau sedang apa? ingin bermain?" tanya Jungkook dengan nada yang menggelikan, sorot mata seduktifnya memang membuat gadis gadis terpana, tapi tidak dengan Yeri.
"aku menghabiskan $10juta untuk membelimu, jangan buat aku menyesal karena menyerahkan uang sebanyak itu untuk barang tak berguna seperti mu." lancang sekali.
Yeri tak habis pikir, membelinya hanya dengan $10juta? cih aku tak semurah itu. batin Yeri lagi.
"masih tak mau bersuara? jangan biarkan aku berbuat hal diluar nalarku sebagai manusia, Yeri-ssi" Jungkook mulai kehilangan kesabarannya untuk menahan diri agar tak dulu menyentuh gadis keras kepala dihadapannya.
"akan kubunuh kau."
"sebelum aku terbunuh, kau akan lebih dulu mati, Yeri-ssi."
"berhenti memanggil namaku dengan mulut bedebahmu itu."
plakk
Jungkook menampar yeri sangat keras hingga meninggalkan bekas jemari besarnya di pipi kanan Yeri. Yeri mengaduh kesakitan tapi itu tak membuat Jungkook berhenti untuk menyiksanya. Jungkook menjambak rambut Yeri alih alih menyeretnya kedalam kamar mandi, Jungkook mengikat badan Yeri menggunakan sabuk celananya dan mengangkatnya kedalam bathup yang sudah dipenuhi air.
Yeri menggeleng geleng kuat agar Jungkook tidak menjatuhkannya kedalam sana, tapi Jungkook bersikeras dengan rencananya untuk menenggelamkan Yeri. baru lima detik terendam, Jungkook dengan sigap mengangkatnya kembali. jelas dia tak ingin $10juta nya menghilang begitu saja.
Yeri menangis dalam pangkuan Jungkook, merasa menang talak, Jungkook menyeringai dan menjatuhkan Yeri begitu saja. seragam yang ia kenakan sudah setengah basah. ia meninggalkan Yeri begitu saja didalam kamar mandi, amarahnya belum hilang tapi ia tak ingin gadisnya itu mati begitu saja.
Tak lama kemudian Jungkook kembali dengan membawa beberapa handuk ditangannya. "sudah kubilang jangan membantah.." kata Jungkook dengan nada yang merendah, dia tau Yeri masih ketakutan. itu sebabnya ia mencoba untuk bersikap baik. ia melepaskan ikatan pada tubuh Yeri, menyelimuti badannya yang basah kuyup itu dengan handuk.
Jungkook mengelus lembut pucuk kepala Yeri, tidak ada penolakkan. "bersikap baiklah selagi aku menyikapimu dengan baik." lanjutnya masih dengan nada bicara yang sama.
---
"makan malam sudah siap, nona." tak ada reaksi sama sekali, ahjumma kim berjalan mendekati kepala ranjang agar bisa melihat keadaan yeri.
badannya panas sekali, gumamnya dan selamat kemudian memutuskan untuk meninggalkan Yeri agar gadis itu bisa istirahat sedikit lebih lama.
"maaf tuan, kelihatannya nona tidak dalam keadaan baik." kata ahjumma kim.
Jungkook menegak anggur dihadapannya sampai habis "sudah kau bangunkan apa hanya kau lihat saja?"
"maaf tuan tapi wajah nona terlihat sangat pucat, saya takut..."
"KAU MEMBANGUNKANNYA ATAU TIDAK?!" Jungkook terlihat marah sekarang, gelasnya ia lempar ke sembarang arah.
"ti..tidaak tuan"
"dalam sehari ini kau sudah dua kali mengambil keputusan sendiri dan menentangku," suara Jungkook menajam sama seperti tatapannya sekarang "sekali lagi kau membuat kebodohan yang merepotkanku, akan kuhabisi kau seperti yang lainnya."
tepat saat Jungkook hendak membangunkan Yeri, Yeri terlihat sudah bangun, entah sejak kapan. Jungkook tersenyum, jemarinya mendarat di kening Yeri untuk memastikan apakah dia baik baik saja atau memerlukan tindakan khusus.
"kau demam, ingin kupanggilkan dokter?" tanya Jungkook penuh perhatian.
Yeri hanya menggeleng.
Tiba tiba Jungkook mengelus pipi yeri yang memerah karena demamnya, "kalau aku bertanya dengan mulut kau juga harus menjawabnya dengan mulut." sesekali Jungkook menciumi kedua pipi Yeri agresif. mulutnya berada dekat dengan bibir Yeri sekarang, napas mereka beradu, Jungkook menundukkan kepalanya, mencium sisi leher Yeri, membuat Yeri berjingkat dan berusaha meronta lagi.
"tolong...jangan...lakukan..ituuhh"
to be continuedHappy saturday guys, selamat bermalas malasan wkwk
Jangan lupa vomentnya ya,
semoga kalian suka❤❤❤
Stay tune yups...
![](https://img.wattpad.com/cover/160666305-288-k457821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...