"aku merindukanmu, Jungkook-ah."
Rasa takut dan cemas menyerang Jungkook tiba-tiba, tapi amarahnya yang sudah membara membuat Jungkook menepis tangan Yuju cepat. "YA! APA YANG KAU LAKUKAN? MENYINGKIR!"
"Bagaimana bisa kau menghilang begitu saja?" untuk sedetik Jungkook bisa melihat kilasan seringaian Yuju.
Sialan.
Yeri berdiri di samping Jungkook tidak bergeming, melirik bergiliran dua orang di depannya dengan rasa yang bahkan tidak bisa dijelaskan,
Begitu rumit, begitu membingungkan, begitu... segalanya.
"Aku tidak mengenalmu." Kata Jungkook akhirnya bersuara setelah beberapa detik terdiam.
"Pagi itu kau menyentuhku Jung..."
"Mwohago inmiga?" Suara Solomon menghentikan kalimat Yuju, menarik tangan wanita itu dan menyeretnya dengan kasar.
Mata Yeri masih terbelalak, keterkejutan yang menggelayutinya tidak bisa menipu Jungkook walaupun istrinya tidak berkata satu katapun.
Jungkook merengkuh pundak Yeri, "Dokter Lee sudah menunggu,"
Yeri menghentikan langkahnya, menepis pegangan Jungkook pada pundaknya dan menatap mata Jungkook lekat-lekat,
"Siapa wanita itu?"
"Aku tidak tahu,"
"Apa maksudnya pagi itu kau menyentuhnya?"
"Itu tidak benar, Yerim-ah..."
Air mata Yeri bergulir jatuh membasahi pipinya yang lembut, tapi Yeri menyekanya dengan cepat.
"Lalu, apa kebenarannya?"
"Aku tidak menyentuhnya."
"Baiklah, kalau kau tidak menyentuhnya. Apa wanita itu yang menyentuhmu?"
"Pagi itu..."
"Apa dia yang membuatmu tidak kembali? Apa dia yang membuatmu menutup teleponku? Apa dia..."
Tangan Jungkook menarik tubuh Yeri ke dalam pelukannya, mengelus kepala Yeri dari belakang, "maafkan aku,"
Yeri mulai menangis dan suaranya tersendat-sendat, "Ternyata benar... Kau juga menyentuhnya,"
Tubuh Yeri gemetar hebat dan ia terisak-isak di luar kendali. Tiba-tiba saja seluruh rasa sakit datang membanjiri tubuhnya. Dan yang paling terasa sakit adalan hatinya. Ia menekan rasa sakit di dadanya dan mengepal tangannya kuat-kuat, seakan berusaha menahan luapan emosi yang membakar dirinya.
"Le...lepaskan aku, Jungkook..."
Jungkook malah makin mengeratkan pelukannya, hingga perut buncit Yeri terasa sangat keras di perutnya, "Tidak akan."
"Mengertilah, aku butuh waktu." Kata Yeri saat mendorong dada Jungkook dengan seluruh kekuatannya.
Tangan Jungkook melemas, matanya menatap punggung Yeri yang sudah memasuki pintu lift dan sosoknya hilang setelah pintu tertutup.
---
“Kurasa ini sudah waktunya untuk pulang, Nyonya.”
Suara Jaehyun membuat Yeri terlompat kaget. Ia cepat-cepat berdiri dan melihat Jaehyun ternyata sudah tidak berada di dalam mobil lagi. Sambil memaksakan seulas senyum, Yeri berdeham “ya?” tanya Yeri
Jaehyun berjalan ke arah Yeri dan duduk di tepi Sungai Han di sampingnya, “waktunya pulang, Nyonya.” ulangnya.
Alis Yeri terangkat. “Kenapa?”
![](https://img.wattpad.com/cover/160666305-288-k457821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...