Sorry, i can't;

5.9K 559 62
                                    

Pagi itu tidak seperti biasanya.

Sinar terik matahari yang menyeruak masuk dari sela ventilasi kamar tidak membangunkan tidur damai mereka.

Hingga kesadaran dari tidur itu terlihat dari tubuh Yeri yang menggeliat.

Yeri perlahan membuka matanya, ia haus. Ia ingin beranjak dari ranjang, tapi tangan Jungkook memeluknya begitu erat dan menekan ke dadanya, hidung mancung Jungkook terbenam di rambutnya membuat Yeri bisa merasakan hembusan nafas panas Jungkook yang menjalar dari atas kepalanya.

Sangat nyaman.

Yeri mengangkat kepalanya sedikit, takut akan membangunkan sang suami yang masih tertidur nyenyak.

Tiba-tiba tangannya menjulur ke atas, menyentuh rambut poni Jungkook yang terlihat acak-acakan, dan ya,

Suaminya benar benar tampan,

Sangat tampan.

Tidak ada seorangpun yang harus terlihat setampan ini. Dan Yeri tak tahu apakah itu gangguan sesaat dari penampilan sempurna Jungkook atau emang dia tersadar akan ketampanan sempurna Jungkook yang lagi lagi membuatnya terpana.

Jungkook mengerang pelan kemudian membuka matanya,

Yeri mengerjap sontak menarik tangannya dari rambut Jungkook, "selamat pagi"

"Apa yang kau lakukan hm?" Jungkook berbisik dengan suara seraknya.

"Eum... Melihatmu?"

Jungkook tertawa kemudian terduduk di atas ranjang, "apa yang kau rencanakan, Mrs.Jeon?"

"Aku tidak merencanakan apapun," balas Yeri sambil menahan badannya dengan siku.

"Kesulitan bangun?"

"Kurasa begitu," Yeri nyengir, kemudian mencoba untuk duduk sekali lagi.

Tangan Jungkook menahan bahu Yeri, kemudian sedikit mengangkatnya dan mendudukan badannya menghadap Jungkook.

"Aku membayangkan jika kau hamil tua."

"jangan mengolok-olokku."

"Apa wanita hamil selalu sesensitif ini?" Tanya Jungkook,

"Wanita hamil bahkan bisa menggila dengan mudah."

"Mwo?! Gila tidak waras maksudmu?"

"Dan kau mempercayainya? Bodoh." Kata Yeri sambil terkekeh, kemudian tertawa sejadi-jadinya.

Dan untuk pertama kalinya,

Mereka tertawa bersama tanpa terdengar pilu dari tawaannya.

ketukan pintu terdengar dari luar sebelum pintu terbuka lebar dan Ahjumma Kim datang diikuti beberapa pegawai rumah lainnya dengan membawa nampan berisi makanan.

"Sarapan sudah siap, Tuan."

"Bagus,"

Yeri meraih tangan Jungkook untuk mengalihkan perhatian pria itu, "aku tidak ingin makan di kamar."

"Maksudmu?" Tanya Jungkook

"di ruang makan, dan aku ingin seterusnya seperti itu."

Jungkook hanya bergeming memikirkannya,

"Bagaimana?" Tanya Yeri.

"Baiklah."

---

Pintu terbuka dan Yeri masuk ke dalam kamar, Jungkook sudah berpakaian seperti akan menghadiri suatu acara formal dengan jas hitam elegannya.

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang