his girl;

6.2K 557 19
                                    

Park Solomon membuka pintu kamar Jungkook dengan keras, seketika ternganga dan melihat Jungkook yang sudah terbaring di atas kasur. jasnya masih tersampir dibadannya juga tiga kancing pertama kemejanya dibiarkan terbuka, memperlihatkan leher putih kecoklatan dan dada bidangnya yang basah. Park Solomon sadar alis matanya sedikit mengerut karena dilanda perasaan cemas, tapi ia berusaha untuk menenangkan diri.

"Tuan Jeon menghabiskan berapa banyak?" tanya Solomon,

"saya melihat tujuh botol kosong disisi ranjang, Tuan Park."

Solomon melirik ke arah Jaehyun di ambang pintu, "sudah panggil dokter?"

jaehyun mengangguk, "dokter Lee akan segera datang."

keringat yang terus bercucuran dari kening Jungkook meyakinkan Solomon penyebab Jungkook pingsan adalah karena kadar alkohol yang diluar batas. bagus, setidaknya itulah yang Solomon harapkan, kecemasannya berkurang untuk alasan itu.

beberapa saat setelah mereka menunggu dalam keheningan, akhirnya batang hidung dokter Lee pun terlihat. dokter Lee datang dengan ditemani satu perawat yang tentu akan membantunya menangani Jungkook.

dokter Lee menyentuh lengan Jungkook kemudian melirik Solomon yang berdiri di dekat ranjang, "ini bukan masalah serius, Tuan Jeon hanya terlalu mabuk."

Solomon menghela nafas lega kemudian membantu dokter Lee melepaskan pakaian basah Jungkook.

"Tuan Jeon hanya memerlukan istirahat, badannya akan kembali bugar setelah bangun." kata dokter Lee sambil mengemas kembali beberapa alat kesehatan kedalam tasnya.

---

"anda terlihat jauh lebih baik, Nona Kim."

"aku merasa kacau karena harus kembali ke rumah ini."

terlihat kilasan senyum indah tersungging di wajah Ahjumma Kim, "Tuan Jeon sudah menunggu Nona Kim di kamarnya."

"aku tidak mau," bantah Yeri.

"Tuan Jeon akan marah kalau..."

"apa kau akan terus membantah?" suara baritone itu tiba tiba terdengar dari ambang pintu memotong kalimat Ahjumma Kim yang belum selesai,

ya, itu suara Jungkook.

"gadis keras kepala!" Jungkook berkeras,

Yeri mengangkat dagunya menantang, lengannya melipat, "cedera kepala yang kualami membuatku makin ingin melawanmu."

"Ahjumma Kim, kau bisa pergi sekarang." kata Jungkook sambil mengibaskan tangannya.

ketegangan mulai menggelayuti tubuh Yeri sejak Ahjumma Kim melangkahkan kaki pertamanya menjauh dan meninggalkannya berdua dengan Jungkook di ruang tamu. Yeri ingin tetap membantah dengan keras dan tanpa keragu-raguan, tapi Yeri sesaat terdiam untuk merenungkan kembali motivasinya. apakah menentang Jungkook benar benar jalan terbaik untuk dilakukan saat ini?

bodoh.

tentu saja tidak.

membantah Jungkook hanya akan memicu keadaan menjadi makin buruk.

"boleh aku meminta sesuatu?"

"silahkan,"

"bisakah kau tidak melakukannya hari ini?"

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang