Yeri membelalakkan mata kaget mendapati Jungkook tengah menciumnya, bibir kenyal Jungkook sudah bergerilya sangat hebat, sesekali ia menggigit bibir bawah yeri agar terbuka dan merespon gerakan bibir yang Jungkook ciptakan. Yeri sesegera mungkin memalingkan wajahnya, kalau tidak, dia bisa bisa terjerumus dalam permainan yang Jungkook buat secara sepihak itu."Aku ingin pulang..."
Bibir Jungkook masih menyiratkan senyum, tapi matanya tidak. Mata itu bersinar dengan tatapan tajam dan dingin, "kau tidak bisa pulang, tempat ini adalah rumahmu."
Dengan cepat Jungkook merengkuh pundak Yeri, dan detik itu juga Yeri menyadari bahwa pria itu akan menciumnya lagi, Yeri memalingkan muka, mencoba memberontak, hingga bibir Jungkook hanya mendarat dipipinya.
Cengkraman jungkook dipundaknya semakin kuat sehingga terasa begitu menyakitkan, "aku sudah memutuskan untuk memilikimu, dan satu satunya cara kau lepas dariku adalah ketika aku memutuskan untuk melepasmu, atau ketika kau.... Mati." Dengan kalimat penutupnya yang begitu kejam. Jungkook meninggalkan Yeri begitu saja, "kamar ini adalah kamarmu" kata Jungkook sebelum benar benar meninggalkan kamar besar itu.
---
Pagi itu untuk pertama kalinya Yeri menginjakan kakinya didapur, nuansa biru langit yang terlihat damai itu membuat Yeri sedikit tenang, mengingat hal hal mengerikan yang baru saja menimpanya membuat Yeri lupa rasanya dalam ketenangan. Yeri bersikeras ingin membantu ahjumma kim padahal sudah kesekian kalinya ahjumma kim menolak bantuan Yeri dengan alasan 'takut Tn.Jeon marah'.
"Apa yang kau lakukan?" Suara dalam itu terdengar mendekat kearah ahjumma kim dan Yeri, keduanya jelas merasakan hal yang sama, panik.
Yeri sedikit terlonjak saat Jungkook melingkarkan lengannya dipinggang Yeri dengan posesif, sesekali mendengus bagian sisi leher jenjangnya dengan sensual. Wangi khas tubuh Yeri sangat memabukkan, kulitnya terasa sangat manis ntah karena apa.
Merasa diperhatikan, Jungkook menatap ahjumma kim yang ternyata sedang menatapnya juga, Jungkook memberi isyarat agar ahjumma kim pergi jauh jauh dari daerah dapur ini.
Ahjumma kim meletakkan pisau yang tadinya ia pegang, lalu pergi begitu saja, meninggalkan mereka berdua yang mungkin akan saling memuaskan diri mereka satu sama lain.
Cengkraman Jungkook mengerat membuat yeri mengaduh pelan dan memberanikan diri untuk menoleh sedikit kebelakang agar bisa melihat sosok yang memeluknya sedari tadi itu.
"Kau akan sekolah?" Tanya Yeri.
Jungkook hanya berdeham, mengiyakan.
"A..aku juga ingin..."
"Sekolah?" Sela Jungkook mencoba menebak keinginan tawanannya itu.
Yeri mengangguk.
Jungkook melepaskan pelukan hangat yang dibuatnya, "tidak bisa, sayang." Jungkook mencium dahi yeri lembut, "kau akan melarikan diri kalau aku biarkan keluar dari rumah ini." lanjutnya.
"Aku tidak akan melarikan diri, Jungkook-ssi." Kata Yeri berusaha meyakinkan tuannya itu.
Jungkook sejenak berpikir, "Tapi ada satu syarat." Gumam Jungkook tenang, seolah olah baru mengingatnya
Yeri berkesiap lalu menatap Jungkook waspada, dan reaksi itu membuat Jungkook menahan tawanya karena bagi Jungkook, reaksi itu terlihat sangat, manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...