run away;

6.7K 606 20
                                    

Yeri terbangun kaget, sesaat panik. Napasnya terengah engah, dengan keras meggelengkkan kepalanya, berharap mimpi buruk yang baru saja dialaminya tidak jadi kenyataan. Yeri meronta cukup arogan tapi tidak membuat lengan yang mengapit dipinggangnya terlepas. Ya, itu lengan Jungkook. Teman seranjangnya, teman yang menjadi tuannya, teman yang mencoba membunuhnya juga teman yang menyelamatkannya dari kematian.

Melalui tirai terbuka Yeri bisa melihat garis halus cahaya di sepanjang ufuk timur. Ternyata hari sudah beranjak siang.

Yeri menyelinap keluar dari tempat tidur dan berjalan ke jendela. Kota Seoul di bawah sana, jalanan sudah dipenuhi dengan mobil mobil yang mengantri gilirannya melewati lampu lalu lintas, tampak padat tapi masih terlihat tenang.

Ya.. hari ini adalah hari minggu, seharusnya menjadi hari libur menyenangkan dimana semua orang bisa menghabiskan waktu mereka dengan keluarganya atau paling tidak, menghabiskan waktu untuk mereka sendiri.

Berbeda dengan Yeri, yang sudah 3 bulan penuh menghabiskan waktunya menjadi tawanan putra tunggal Jeon. Bahkan ia lupa bagaimana rasanya bersenang-senang. Senyum yang terukir selama 3bulan terakhir hanyalah senyum getir yang dipaksakan, tapi bodohnya semua orang menganggap senyumannya adalah senyum kebahagiaan.

"Yerim-ah..." Tidak ada jawaban. Dan Jungkook langsung menyadari bahwa Yeri tidak berada disisinya.

Jungkook mendudukkan dirinya yang masih setengah sadar itu dan menyandarkan badannya ke kepala ranjang. Kepalanya melirik kanan kiri, matanya menyisir seluruh bagian ruangan, kemudian tersenyum.

Jungkook berjalan kecil kearah balkon dan mendapati Yeri yang sedang menyesap susu coklat panasnya.

"Mau melihat oppa mu lagi hari ini?" Tanya Jungkook sedikit berbisik.

Yeri menoleh, lalu tersenyum kecut, "tentu saja."

"Tidak lelah?"

Yeri menggeleng lalu kembali menyesap minuman paginya.

"Ah ya, hari ini aku akan menemui seseorang."

Jungkook mengernyit lalu menatap Yeri ingin tau "bertemu siapa?"

Yeri menoleh malas, "Jennie. "

"Kalian memiliki hubungan baik rupanya." timpal Jungkook sinis

"Tentu saja, aku harus bersikap baik untuk bisa menjalin hubungan baik dengan semua orang." Kata Yeri penuh penekanan.

---

Baekhyun datang siang-siang, dengan sebundel berkas ditangannya dan berjalan agak tergesa ke ruang pribadi Jungkook.

"Keluarga Bae Joohyun memiliki akses untuk memasuki ruang pengamanan hanlim."

Jungkook melempar gelas anggurnya hingga pecah, wajahnya tampak mengeras, "kau pikir apa yang harus kau lakukan?" Suara Jungkook menajam.

"Saya akan melakukan penculikan target dalam waktu singkat."

Jungkook tersenyum tipis mendengar jawaban Baekhyun yang tanggap, lalu menyuruhnya pergi.

Jungkook mengambil berkas yang dibawa Baekhyun tadi, lalu membacanya. Matanya terpaku pada salah satu foto pada berkas itu.

"Kenapa dia masuk ke daftar ini?"

Solomon melirik berkas itu. "Karena kami memfilter semua perusahaan yang terlibat dalam kasus penyeludupan tahun lalu, Tn. Alex Kim merupakan pimpinan terbesar penyeludupan."

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang