"Tuan Jeon, target Bae Joohyun sudah berada di tanganku."
"Kerja bagus, bunuh siapapun yang mencoba membantunya melarikan diri." Kata Jungkook tak kenal ampun kemudian melempar ponselnya kesembarang arah.
Jungkook tidak tersenyum mendengar berita indah yang Baekhyun berikan, mukanya masih muram, nada suaranya masih tajam, membuat para ajudannya hanya bisa berbisik bisik untuk menyampaikan pendapat mereka.
"AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA KALAU SAMPAI BESOK LUSA YERI MASIH BELUM DITEMUKAN!" gertak Jungkook dengan ancamannya yang tak main main.
Park Solomon tampak tidak terpengaruh dengan ancaman Jungkook, "Anda memerintahkan kami untuk melakukan penjagaan ketat terhadap Nona Kim. tapi anda sendiri yang memberinya kebebasan keluar rumah tanpa pengawalan kami."
"Jadi, kau menyalahkanku, Park Solomon-ssi?" Geram Jungkook marah.
Park Solomon mengangkat bahunya, "sekarang, anda bisa fokus dulu terhadap target anda, Bae Joohyun. Setelah berhasil melenyapkannya, anda bisa kembali melakukan pencarian Nona Kim."
"Bae Joohyun sudah berada ditangan Baekhyun, keberadaannya sudah pasti dan alangkah baiknya jika anda lebih fokus pada target anda untuk membunuh Bae Joohyun sebelum keluarga Bae mengetahui keberadaannya lebih dulu."
Jungkook terdiam, kata kata solomon terdengar sangat meyakinkan.
"Membunuh Bae Joohyun, kemudian mencari Kim Yerim." Kata Jungkook mempersingkat maksud Park Solomon dengan penjelasannya yang panjang.
Jungkook mengambil jas nya kembali, kemudian bergegas keluar dari ruangan, "siapkan mobil."
Dengan cepat Jaehyun menyiapkan mobil, Chanyeol duduk disamping kursi kemudi sementara Jungkook dan Solomon duduk dikursi penumpang.
---
Mata ketiga gadis itu hanya bisa menatap dalam ketakutan, lelaki di hadapan mereka ini sudah berubah total, dari lelaki ramah dan baik hati menjadi monster yang menakutkan, hanya tubuh Joohyun yang diikat di sebuah kursi sedangkan yang lainnya diikat saling membelakangi dipojok ruangan berdebu itu.
"LEPASKAN! LEPASKAN KAMI PSIKOPAT GILA!" teriak Yeri sambil berusaha melepas ikatan ditangannya.
Baekhyun yang awalnya hanya mondar mandir mulai tertarik dengan Yeri, pria dengan warna kulit pucat itu mendekati Yeri dengan kapak ditangannya, "kau mau mati hm?" Kata Baekhyun sambil menempelkan kapak pada leher jenjang Yeri.
"Kumohon, jangan sakiti kami. Kumohon..." Suara Jennie akhirnya terdengar.
Baekhyun kemudian berdiri, "aku tidak akan menyakiti kalian, asal kalian diam. Jika kalian terus meronta seperti itu maka mau tak mau harus kutancapkan kapak ini dileher kalian."
Joohyun dan Jennie tercekat, tapi tidak dengan Yeri, ancaman itu benar benar tidak ada apa apanya bagi Yeri, "LEPASKAN! LEPASKAN KAMI BRENGSEK!"
"Cukup! Teriakanmu itu benar benar membuatku jengkel!" Kesabaran Baekhyun tampaknya sudah habis, lelaki itu dengan cepat menarik tubuh terikat Yeri menjauh dari Jennie. Dan dengan kekuatannya yang penuh Baekhyun memukul kepala Yeri dengan gagang kapak yang terbuat dari kayu, darah terlihat mengalir deras dari kening Yeri, penglihatannya mulai buram dan kemudian gelap, Yeri terkapar tak sadarkan diri.
Isak tangis Jennie dan Joohyun mulai terdengar, rasa ingin melawannya menjadi ciut setelah melihat apa yang dilakukan Baekhyun pada Yeri.
"Berhenti menangis!" Teriak Baekhyun, Jennie dan Joohyun sontak merapatkan bibirnya hingga membentuk garis tipis agar suara mereka tidak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...