i need u;

6.2K 552 28
                                    

apa maksudmu?"

"Kim Yerim, dia istriku."

"Kim Yerim..." Seokjin memanggil lirih nama itu tanpa mengalihkan tatapan kosong nya.

Yeri berjalan mendekat, tangan gemetarnya menggamit tangan Seokjin, "Oppa..."

"Apa yang terjadi?"

Cairan empedu naik ke tenggorokannya, dan dia menelannya kembali. Menatap ragu mata sang kakak yang kini sedang menatapnya juga.

"Aku... Aku hamil."

"Ha...mil?" Suara Seokjin terdengar terkejut.

Tidak,

Dia benar-benar terkejut.

Yeri mengangguk pelan, kemudian tersenyum tipis, "aku benar benar hamil, Oppa,"

Seokjin menghela nafas berat, dan suaranya menjadi bergetar karena beberapa alasan, "kau mengkhianatiku, Yerim-ssi. Juga mengkhianati keluarga kita termasuk mendiang eomma dan appa. Aku harap kau bangga dengan dirimu sendiri."

"Seokjin Oppa...."

"Berhenti memanggilku oppa, kau membuatku muak."

Yeri diam sejenak, pikirannya dipenuhi dengan banyak pertanyaan yang tidak bisa ia suarakan. Apa Seokjin benar benar akan meninggalkannya? Apa Seokjin membencinya? Apa semua perkataannya serius?

Seokjin melepas tangan Yeri pelan kemudian menyeka air mata Yeri yang sudah menderas, "kuharap kau bahagia."

---

7 months later


Aku memilihmu, Jeon Jungkook. – Kim Yerim.

Malam itu Yeri tak bisa tidur. Dia terlalu gelisah, khawatir, terlalu...semuanya.

Jungkook pergi semenit yang lalu setelah Yeri mengeluh sakit di bagian perutnya dan 15 menit kemudian Dokter Lee datang untuk memeriksa keadaan Yeri.

"Kau terlihat buruk, Nyonya." Dokter Lee menyapanya dengan kalimat yang buruk.

Yeri tersenyum kecut kemudian memejamkan matanya, "ya..ya.. kau jelas mengetahuinya, dokter Lee."

Jungkook bersandar di pintu dengan lengan terlipat ke depan. Pikirannya seperti akan meledak melihat pria lain menyentuh tubuh istrinya, tapi setidaknya, Jungkook sudah bisa sedikit menahan emosinya.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jungkook, dingin.

"Istri dan bayimu baik-baik saja, tuan."

"Anda yakin?"

"karena kehamilannya sudah menginjak umur tua, jadi wajar saja istri anda merasakan sakit."

"Baiklah, dokter Lee. Kau bisa pergi."

Dokter Lee mengangguk kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka.

Jungkook mendengus kesal, menatap Yeri yang menatapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ini sudah kelima kalinya kau mengeluh sakit karena bayi itu."

"Kau menghitungnya?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan."

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang