Disuatu sudut yang gelap dimana terdengar suara ponsel berdering nyaring. Jeon Jungkook sedang duduk di kursi balkon sambil menghisap rokonya, segelas wine dengan botolnya yang sudah hampir habis tampak disampingnya.
"Setidaknya angkat teleponku..." Kata Namjoon sambil memamerkan panggilan teleponnya yang diabaikan Jungkook.
Jungkook menoleh tak minat, matanya sengaja ia pejamkan, "kau sudah menghancurkan rencanaku, hyung." Katanya sambil menyesap wine yang tersisa.
"Bagaimana dia?" Tanya Jungkook dingin
"Dokter sudah menanganinya, Yeri menerima 4jaitan dilengannya tapi Seokjin tampaknya memiliki luka yang cukup serius, ia memerlukan tindakan khusus dan dilarikan ke rumah sakit."
Jungkook tertegun sejenak, "dimana Yeri sekarang?" Tanya Jungkook cepat.
"Dia berada dikamarnya, pegawai rumah tidak mengizinkan Dokter Lee membawa Yeri keluar dari lingkungan rumah."
Jungkook menghela napas tenang, lalu kembali menghisap rokok barunya.
"Kau tidak apa apa kan?" Namjoon menyela cemas.
"Aku tidak apa-apa, berhenti mengkhawatirkanku, hyung." Kata Jungkook dengan kekehan pelannya.
---
Jungkook memasuki kamarnya dengan hati-hati kemudian duduk dipinggir ranjang dan menatap Yeri yang masih tertidur karena pengaruh obat. Selang infus masih terpasang dipunggung tangannya.
"Kondisinya sudah membaik." Jaehyun yang berdiri disana mencoba untuk memecah keheningan, "sementara Tn.Kim dilarikan kerumah sakit untuk menjalani operasi."
Jungkook hanya melirik tak berminat, "tidak usah memberi laporan perihal Kim Seokjin lagi,"
---
Ketika Yeri terbangun, hal pertama yang ia rasakan adalah sesak didadanya juga sengatan yang amat menyakitkan pada lengannya. Yeri membuka matanya dan melihat sekeliling, lalu menyadari bahwa semua yang dialaminya bukanlah mimpi.
Pagi itu seperti biasa, ada beberapa pelayan yang masuk untuk membereskan kamar Yeri. Yeri melihat sekeliling, kamarnya tampak masih bersih dan rapih kemudian melirik kearah samping ranjangnya, Jungkook tidak ada disana.
Yeri merasa sedikit paham, pastilah Jungkook merasa muram semalam, tentu karena Yeri yang sudah melindas habis rencananya untuk membunuh Kim Seokjin.
Seseorang mengetuk pintu kamar hati hati, lalu terlihat batang hidung Jung Jaehyun yang memasuki kamar Yeri.
"Ada apa?"
"Tn.Jeon bilang nona bisa kapan saja membesuk Tn.Kim di rumah sakit."
Yeri mengangguk, merasa dibuat tenang dengan kata-kata Jaehyun yang secara tidak langsung menyatakan bahwa kakaknya belum mati.
"Kapan aku bisa menemuinya?" Tanya Yeri
Jaehyun sedikit berdehem kemudian merogoh ponsel dari saku celana hitamnya, "nona bisa langsung tanyakan hal itu pada Tn.Jeon" kata Jaehyun dan memberikan ponsel tersebut kepada Yeri.
Setelah merasa cukup paham dengan apa yang Jaehyun katakan, Yeri menganggukkan kepalanya tanpa berbicara.
"Kalau begitu, saya akan kembali bekerja, nona." Kata Jaehyun kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...