closer;

5.6K 538 13
                                    

Kalau saja,

Kalau saja ia tetap bersama kakaknya hari itu.

Kalau saja ia tidak pergi ke bar pelosok kota malam itu.

Kalau saja ia tidak dipertemukan dengan Jungkook.

Kalau saja ia bisa melarikan diri tanpa melayangkan nyawa seorangpun.

Ya....

Kalau saja,

Kata itu mungkin terdengar sangat menyedihkan. Sirat penyesalan yang terselubung begitu dalam hingga terasa begitu pilu jika diingat kembali.

Dalam pikiran semunya terlintas sebuah asumsi mengerikan, mungkin mayat terlihat lebih baik dibandingkan dirinya.

setidaknya mayat sudah 'mati'.

Tapi dia?

Masih hidup tapi memilih 'mati'.

Yeri menatap kosong lima gelas dihadapannya. Empat gelas yang hampir terisi penuh dengan anggur merah dan satunya lagi berisi air putih hangat.

Ini perpaduan yang gila.

Apa Jungkook benar-benar menyuruhnya untuk menenggak habis minuman itu?

Yeri melirik ke arah Jaehyun yang sedari tadi berdiri menunggunya di dekat pintu,

"Apa aku harus menghabiskannya?"

Jaehyun terlihat tidak nyaman, keinginan untuk mengambil alih gelas itu terpapar telak dihadapan Yeri, "biar aku yang habiskan semua anggur ini, nona"

Yeri menggeleng "tidak, kalau ini memang keinginannya, akan kulakukan." Yeri tahu suaranya gemetar, bahkan mungkin hampir meratap.

Tapi kalau dia membiarkan Jaehyun melakukannya, nyawanya yang akan jadi taruhan dan Yeri jelas tak ingin hal itu terjadi.

"Bagaimana kalau sesuatu terjadi padamu nona?" Jaehyun terlihat pucat memikirkan kemungkinan itu.

"Kau mau Jungkook menghabisi nyawamu?'' secercah kepedihan menyaput garis-garis wajah Yeri yang sempurna.

"aku bisa mengerti maksudmu nona... Tapi" Jaehyun mengakui. "Tapi apa yang akan terjadi setelahnya? mungkin kau akan membunuh janin itu tanpa kau sadari nona."

Yeri mendesah. "Kau membuatnya terdengar sangat mudah, Jung Jaehyun-ssi"

Jaehyun sudah hendak membantah, tapi ia mengurungkan niatnya karena suara Jungkook yang tiba-tiba terdengar didekatnya,

"Tidak perlu diperdebatkan," Jungkook mendadak masuk, Yeri terkesiap mengubah posisi duduknya,

"Jungkook?" tebak Yeri, sesaat lupa bagaimana cara bernafas.

Jungkook tersenyum, kemudian melirik Jaehyun dengan tatapan tajamnya, "menyingkir dari hadapanku."

Jaehyun membungkukkan badannya, kemudian melangkah keluar dan menutup pintu dengan pelan dari luar.

"Yerim-ah..."

Yeri mendongak tanpa berkata,

"Jawab aku."

"Ada apa?"

"Tolong jangan melawanku, Yerim-ah."

"Aku tidak akan menggugurkan kandunganku, apapun yang terjadi." 

"kau tahu aku tidak menginginkan anak itu!"

"HENTIKAN JUNGKOOK!"

Yeri berteriak sangat keras, mengambil salah satu gelas dihadapannya lalu melemparnya ke arah cermin besar. Suara benturan kaca yang terdengar begitu keras itu membuat Jungkook spontan menutup telinganya.

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang