Jungkook memasuki rumah sakit dengan penuh kekhawatiran, Jaehyun baru menghubunginya dan melapor bahwa Yeri dalam keadaan buruk setelah menjalani operasi pada bagian kepalanya.
Beberapa pengawal termasuk Jaehyun datang menyambut kedatangan Jungkook, "Yeri dinyatakan dalam kondisi koma, tuan." Kata Jaehyun sambil membungkuk
Langkah Jungkook melambat ketika dilihatnya Yeri yang sedang terbaring dengan berbagai macam alat medis yang menempel ditubuhnya, "Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?!" Tanya Jungkook sedikit berteriak lalu melirik kearah Dokter Lee seolah meminta penjelasan terkait pemandangan yang sama sekali tidak diinginkannya.
"Nona Kim mengalami pendarahan dan cedera otak yang cukup parah sehingga memerlukan tindak operasi. Normalnya pasien akan sadar 5-6jam setelah operasi, tapi tidak dengan Nona Kim. Jadi kami memutuskan untuk melakukan pindai CT scan untuk memastikan kondisi Nona Kim. Aktifitas kerja otaknya menurun bahkan Nona Kim membutuhkan alat bantu pernafasan karena refleks dasar tubuhnya benar-benar tidak berfungsi." Jelas Dokter Lee.
Jungkook kehilangan keseimbangan membuat tubuhnya oleng dan hampir jatuh ke lantai namun Solomon yang sedari tadi berdiri di belakangnya langsung terkesiap menangkap tubuh Jungkook dan menahannya, "anda terlihat sangat lelah, tuan." Solomon menyela cemas.
---
Jungkook duduk disisi ranjang menatap Yeri yang masih tak sadarkan diri. Tangannya mencengkram kuat tangan Yeri, matanya sudah berkaca-kaca hingga akhirnya sebutir air mata bergulir di pipinya namun dengan cepat Jungkook menyeka air mata itu dengan punggung tangannya.
bagaimana bisa ia menangis?
Park Solomon tercenung, ini pertama kalinya ia melihat tuannya itu menangis dan secemas ini.
"Kau harus istirahat"
Ujung bibir Jungkook sedikit terangkat menanggapi gumaman Solomon, "Sepertinya kau salah membaca pikiranku, Park Solomon-ssi."
Solomon menghela napas panjang membuat Jungkook menoleh ke belakang, "aku menasehatimu sebagai teman, bukan sebagai pengawal."
Jungkook memalingkan wajahnya lagi, "jangan khawatir." Kata Jungkook dengan suara yang sedikit parau
Solomon menepuk bahu Jungkook dan kemudian beranjak pergi.
---
Jungkook kembali datang ke sekolah untuk mengurus beberapa kepentingan untuknya dan Yeri.
Ujian kelulusan akan segera dimulai dalam waktu dekat, dan dengan kondisi Yeri yang sangat tidak memungkinkan untuk mengikuti ujian membuat Jungkook berpikir mendaftarkan namanya di ujian susulan adalah hal terbaik untuk dilakukannya saat ini.
Jungkook menyandarkan tubuhnya di dinding dan memijit dahinya yang berdenyut, dadanya terasa sesak dan nyeri. Jadi, seperti ini rasanya... Melihat Yeri tak sadarkan diri hampir sebulan penuh benar benar membuatnya meledak dalam kecemasan, dan itu semua terjadi karena ketidaktanggapan Jungkook dalam rencananya sendiri.
ini semua salahku.. batinnya
"Apakah semua baik-baik saja Tuan?" Solomon muncul, dia memang selalu berada disekitar Jungkook dan lagi lagi merasa cemas saat melihat Jungkook yang hanya bersandar di pintu dengan tatapan kosong.
Jungkook menoleh, menatap Solomon dan mengernyit, "Ah...Ya, aku baik baik saja"
Solomon menganggukkan kepalanya dan merenung. Jungkook juga tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Apa yang harus kulakukan terhadap Bae Joohyun dan Jennie Kim?" Gumam Solomon.
Jungkook menyentakkan kepalanya, "Apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...