"is it my fault?";

7.8K 672 26
                                    

Suasana di sekolah semakin mencekam. 

Belum lama ini terjadi pembunuhan berantai yang mengakibatkan Park Jimin dan 3 anggota gengnya tewas mengenaskan, Park Jimin ditemukan tergantung diruang kelasnya sendiri dengan 10 tusukan pisau disekujur tubuhnya, sedangkan 3 orang lainnya ditemukan tenggelam dengan kedua kaki mereka terikat rantai yang terhubung pada beton di dasar kolam. Sama mengenaskan dengan tragedi pembunuhan misterius kemarin sore yang menimpa Jung Soojung, kematiannya menimbulkan tanya besar. tentu saja, berita pembunuhan itu dengan cepat tersebar luas.

Pagi itu Yeri benar-benar datang ke sekolah tanpa gangguan pikiran apapun, terlihat sangat tenang, senyum manis indah terlihat jelas di bibir mungil itu. Yeri benar-benar tidak mengetahui apapun, akses informasinya yang terbilang sangat minim itu membuat Yeri terlihat bodoh, siapa juga yang bisa tersenyum disituasi seperti ini?

---

"dimana Jungkook?" dua kata yang meluncur otomatis dari mulut Yeri lalu merutuk dalam hati apa dia benar benar bolos hari ini?

Seolah menjawab pertanyaannya suara berat tiba-tiba terdengar dari belakang Jaehyun, "mencariku?" tanyanya sambil tersenyum, manis.

Yeri tercekat kaget, bingung harus melakukan apa, sungguh terasa kikuk sampai Jungkook mengelus pucuk kepalanya lembut, "aku kira kau tak akan sekolah hari ini." Kata Yeri masih terdengar kikuk.

Tepat saat Jungkook hendak berdiri, Joohyun lebih dulu menghampiri meja mereka, "Jungkook-ssi, ada yang ingin kubicarakan."

Jungkook tidak mengubris, tangannya ia masukkan kedalam saku, Yeri melirik Jungkook dan Joohyun bergantian dengan heran, "bicaralah," suara baritone Jungkook terdengar lagi setelah cukup lama ia menahannya.

Joohyun berkata cepat, "tidak disini." Matanya melirik Yeri risih.

"kalau begitu aku yang akan pergi" Yeri ingin beranjak pergi tapi tangan Jungkook menahannya, "aku yang memutuskan kau boleh pergi atau tidak." Jungkook menarik tangannya hingga Yeri terduduk kembali,

"kita bicara lain kali saja." kata Joohyun lalu pergi tanpa pamit.

---

Suara sirine terdengar nyaring, benar saja. beberapa mobil polisi terlihat sudah memasuki lingkungan sekolah. Tiba-tiba Jungkook membanting ponselnya ke arah Joohyun, "ikuti aku." Kata Jungkook dengan gejolak amarahnya yang sudah membara. Sesuai dengan perintah, Joohyun dengan cepat mengikuti langkah Jungkook keluar kelas.

"apa itu?" sembur Jungkook, "kau memanggil polisi kemari? Kau pikir kau ini siapa?"

"aku tidak memanggil polisi."

"pembohong,"

"Jeon Jungkook!"

Jungkook menyeringai, "tempo lalu, itu juga kau kan?" ujar Jungkook, mengingat kejadian tak menyenangkan dimasa lampau.

"kau menuduhku? Apa karena aku kekasihnya Jimin?"

"jadi itu benar?"

Joohyun mengerutkan keninganya, "apa yang kau maksud?"

Jungkook tertawa pelan, "aku tidak mengatakan kejadian yang kumaksud adalah kejadian yang menimpa kekasihmu, Bae Joohyun-ssi," seringaiannya berubah menjadi ulasan senyum jahat yang menakutkan.

"memanggil polisi bukanlah hal yang memalukan, sudah banyak kejadian misterius di sekolah ini, dan bukan hanya..."

"jadi, kau yang mamanggilnya." Suara Jungkook menajam

Joohyun terdiam, kakinya bergetar, telapak tangannya mulai basah karena rasa takut yang menguasainya. Tangan Jungkook yang terkepal sudah siap ia luncurkan dan hampir mengenai wajah Joohyun sebelum akhirnya ia hentikan sesaat karena ada yang memeluknya dari belakang, sangat erat.

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang