Yuju melangkah kearah Jungkook dan merangkak ke atas pangkuan Jungkook lagi, menekuk kakinya dan menyesuaikan duduknya tepat di atas kejantanannya yang masih tertutup rapat di balik celana hitamnya.
Yuju melakukan sesuatu pada payudaranya sendiri, masing-masing tangannya menangkup satu-satu dan meremasnya seolah sedang menggoda Jungkook untuk lebih terangsang masuk ke dalam permainannya.
Lidah Yuju menyapu dada Jungkook dengan tepat, tidak lebih tapi semerbak harum tubuh pria itu begitu menggiurkan dan Yuju bersumpah akan mengklaim bahwa tubuh Jungkook adalah yang paling sempurna.
Bahkan kata sempurna pun belum cukup untuk menggambarkan betapa indahnya tubuh Jungkook.
Benar-benar luar biasa sempurna.
Jungkook menggeliat ke belakang ketika Yuju menggigit kecil setiap inci badannya. Tidak keras, tapi cukup untuk memberinya sedikit sengatan kemudian mengerang dengan menakjubkan ketika Yuju menjilatnya dengan lidahnya.
"Kau milikku..." Yuju mengatakan padanya sambil berbisik, hanya beberapa inci dari wajahnya. "Ini milikku. Sepanjang waktu... Aku tidak peduli kau sudah beristri, Jungkook-ssi."
Mata Jungkook menatap Yuju dengan terbakar amarah saat jari-jarinya bergerak menyapu dadanya. Kesadaran Jungkook mulai kembali meskipun tubuhnya masih sepenuhnya dikendalikan oleh Yuju.
Yuju mengambil mulut Jungkook dan mengubur lidahnya sejauh yang dia bisa sampai ke dalam bersamaan dengan apa dilakukan tangannya yang sudah mencengkram kuat punggung Jungkook.
Yuju begitu bernafsu, hingga dia yakin perlakuannya terlalu kasar pada Jungkook yang sedang terangsang obat, tapi dia tidak bisa mengendalikan itu.
Setiap respon, setiap suara dan desahannya, setiap gerakannya yang liar di atas pangkuan Jungkook itu seakan sudah mengatakan pada Jungkook, itulah kenyataannya,
Yuju menyukainya.
Jungkook mengerjap kemudian mendorong Yuju dari tubuhnya, sebelum akhirnya tangannya bisa meraih gelas di atas meja, dan dengan kekuatan seadanya Jungkook melempar gelas itu tepat dikepala Yuju hingga darah segar terlihat mengalir ringan dari kening gadis jalang itu.
---
Jungkook tak bisa main-main dengan hal itu.
"Ada apa?" suara Namjoon yang dalam memutuskan khayalannya. Jungkook berharap dia bisa berinisiatif untuk mengarang ceritatentang hal yang baru saja menimpanya.
"Aku akan menginap di barmu." Kata Jungkook,
"Kau tidak akan kembali ke rumah?"
"Bagaimana bisa aku kem... Sudahlah, jangan dibahas."
Kemudian ponselnya berdering, dan nama Mrs.Jeon tertera di layar.
Jungkook menjawab pada dering kedua,
"Jungkook-ah"
"Hmm, ya?" Jungkook berkata dengan suara serak seperti di cekik,
"Kau baik-baik saja?"
"Ya, kurasa aku baik-baik saja,"
"Kau minum?" Nada suara Yeri terdengar khawatir sekarang,
Jungkook diam sejenak, "aku tidak akan pulang hari ini."
Kemudian Jungkook menutup teleponnya tanpa minat untuk mendengar jawaban sang istri.
"Kenapa kau lari dari istrimu?"
"Aku tidak lari, Namjoon-ssi." Suaranya terdengar begitu dingin, sangat sesuai dengan mata coklat kehitamannya yang begitu tajam menatap Namjoon, nafasnya tersengal, Jungkook kelihatan begitu marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.E
FanfictionMohon maaf, ini bukan cerita cinta romantis yang kalian dambakan, bukan juga cerita misteri yang mencekam tiada akhir, ini cerita yang menyirat sebuah konspirasi untuk mendapatkan cinta. #1 in jungri 20180922 #1 in kimyerim 20180926 #1 in yeri 20180...