trust you;

10.7K 782 22
                                    

"aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi." Kata Jungkook meyakinkan.

Tidak Jungkook, kau tidak akan bisa merubah sikapmu, kau akan tetap melakukannya meski kau berusaha sekeras apapun untuk menahannya. Batin Yeri. hatinya meminta agar Yeri tidak mempercayai satu katapun yang keluar dari mulut iblis dihadapannya. Tetapi Jungkook tentu memiliki seribu satu cara untuk menaklukan hati Yeri yang selalu bertentangan dengan dirinya.

---

Yeri mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri dan memperingatkan dirinya sendiri untuk bersikap sewajarnya dihadapan Jungkook. ia harus mulai terbiasa dengan status 'budak'nya itu. Yeri tidak seharusnya menentang Jungkook jika ia tau dari awal kalau Jungkook selalu melampiaskan kemarahannya pada pegawai-pegawai rumahnya, bahkan ia melakukan hal yang lebih kejam dibandingan dengan apa yang dilakukannya pada Yeri.

Cuaca malam saat itu sangat tidak bersahabat, udara yang harusnya membantu menenangkan pikiran malah membuat hal sebaliknya. Yeri melepas ikatan pada rambutnya, rambut panjang bewarna kecoklatan itu dibiarkan terurai bebas, ia melipat kedua tangannya kedepan. Badan Yeri seperti sudah remuk, angin malam pun semakin kencang ketika akhirnya Yeri memutuskan untuk kembali kedalam kamar.

Badan Yeri mematung, serasa semua terhenti saat ia menatap mata tajam itu. "haruskah kau melakukan operasi kecil pada ujung bibirmu?" tanya Jungkook tiba-tiba, luka lebam yang masih membekas membuat Jungkook merasa terganggu.

"eh?" Yeri mengernyitkan keningnya bingung.

Jungkook menunjukan lengannya mengarah pada luka lebam yang ia buat diwajah Yeri. Yeri memegang bagian yang Jungkook maksud, "tidak apa apa, ini akan hilang dalam beberapa hari." Yeri tersenyum, pikiran Jungkook yang dangkal itu cukup menghiburnya.

"kau sudah tidak marah?" rupanya Jungkook belum terbiasa dengan sikap yeri yang patuh seperti ini. Jungkook beberapa kali dibuat bingung oleh tingkah Yeri.

Jungkook melangkahkan kakinya mendekati Yeri. Yeri melakukan hal sebaliknya sampai sampai ia menyadari dirinya sudah berada diujung pintu. Jungkook mendengus kesal, "apa kau akan membuatku marah lagi?" Yeri menggeleng kuat, Jungkook menyeringai, menggamit lengan Yeri dan menguncinya dengan satu lengan saja. lengan yang lainnya sibuk menjelajahi tubuh Yeri.

Jungkook membuka kancing kemeja yang yeri kenakan, hanya butuh beberapa detik untuk melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuh Yeri. Hingga yang tersisa hanya bra dan celana dalam putih rendanya. Jemarinya menjalar kepunggung Yeri, tangannya berhasil menemukan pengait bra dan dengan cepet Jungkook melepas pengait branya.

Branya melorot kebawah, menunjukan payudara Yeri yang menurutnya sangat sempurna, Yeri memiliki payudara yang indah dan memabukkan, ukurannya pas untuk Jungkook nikmati. Yeri berjingkat saat merasakan sentuhan mulut Jungkook didaerah putingnya, "aku tidak pernah bercinta sambil berdiri." Kata Jungkook tiba-tiba. "kalau begitu, kita lakukan diranjang." Kata Yeri tak sabaran.

Jungkook membiarkan Yeri mencari posisi nyamannya sambil melepas seluruh pakaiannya mandiri, karena ia tau Yeri tak akan melakukannya bahkan jika ia perintah sekalipun. Jungkook menatap Yeri dengan tatapan intens, membuat rona merah dipipinya timbul, ini benar-benar kali pertamanya Yeri melakukan hubungan intim dalam keadaan sadar.

Jungkook menyangga badannya dengan siku agar tak sepenuhnya menindih tubuh mungil Yeri. Yeri merasa gesekan kejantanan Jungkook yang sudah menegang diantara kedua pahanya yang rapat. Mata mereka bertemu, membuat Yeri merasa malu yang luar biasa, tangannya melayang menutupi wajahnya yang sudah memanas karena menahan malu.

"lihat aku," kata Jungkook dengan sedikit desahan kecil, dengan sigap Yeri menurunkan tangannya yang menutupi seluruh wajahnya. Tanpa basa basi lagi bibir Jungkook sudah memulai peperangan sepihak yang membuat Yeri sedikit terhentak karena kaget. Lidahnya mendorong bibir mungil Yeri seolah meminta izin masuk hingga terpaksa Jungkook menggigit bibir bawah Yeri agar mulutnya terbuka, Yeri spontan membuka mulutnya dan sedikit gelagapan karena seJungkook menciumnya dengan sangat kasar, jungkook menghentikan peperangan mulutnya sesaat, membiarkan Yeri mengambil oksigen sebanyak banyaknya. "lakukan perlahan, jungkookhhh." Yeri mulai menggerutu, ini kali pertamanya Jungkook mendengar seseorang memanggilnya secara informal.

Mr.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang