Wei Wuxian sangat jarang melihat Lan Wangji berekspresi apalagi tersenyum.
Ia selalu terlihat kaku dan berwajah datar, bahkan terkadang Wei Wuxian sendiri tidak tahu apa yang di pikirkan Lan Wangji.
Senior maupun junior Gusu Lan takut dan segan kepadanya. Namanya juga Lan Wangji, menurut mereka... Hukuman yang ia berikan lebih menyeramkan daripada Lan QiRen dan Lan XiChen.
Dan tentu nya dia orang yang tidak bisa di ajak bercanda.
"Lan Zhan, andaikan kau bisa tersenyum, mungkin para wanita akan menyukaimu dan orang-orang disekitarmu tidak akan menganggapmu sebagai orang yang menyeramkan." Wei Wuxian berkata, sembari menyandarkan kepalanya ke pundak Lan Wangji, yang sedang membaca sebuah buku.
"Mm." Lan Wangji hanya merespon singkat, ia tidak berniat untuk menjawab pernyataan dari kekasihnya.
"Lan er gege~ kau dengar aku. Jangan membaca buku terus." Wei Wuxian mengambil buku tersebut dari genggaman Lan Wangji, lalu melemparnya agak jauh.
Lan Wangji menghela nafas pelan. Sudah terbiasa jika waktu luangnya diganggu oleh sang kekasih.
"Lan Zhan oh Lan Zhan, cobalah kau tersenyum. Aku ingin melihatmu tersenyum. Seperti kakakmu---ZeWu-Jun. Dia adalah orang yang murah senyum dan sangat ramah kepada orang lain. Sangat tampan untuk di lihat dan kau adalah kebalikan dari dirinya." Wei Wuxian tidak bisa berhenti berbicara. Ia berusaha membujuk kekasihnya untuk tersenyum.
"Kau lihat ShiZui, betapa tampannya ia sekarang. Apalagi saat ia tersenyum, mungkin senyumannya sedikit mirip denganku, hehe..." ujarnya kembali sambil tertawa ringan.
"Wen Ning juga belajar untuk tersenyum. Kulihat ia berusaha menggerakkan ujung bibirnya untuk tersenyum, hahaha." Wei Wuxian terus menerus berbicara, sehingga Lan Wangji menarik telapak tangan Wei Wuxian dengan lembut dan mengecupnya.
Wei Wuxian tersenyum. Walau wajah Lan Wangji sangat datar tetapi kekasihnya ini sangatlah romantis.
"Selalu mencintaimu, Lan Zhan." ia mengecup ringan bibir Lan Wangji, lalu tersenyum manis. Hal yang membuat Wei Wuxian selalu bahagia adalah Lan Wangji.
"Hm..." tanpa aba-aba Lan Wangji tersenyum lembut. Senyuman yang jarang dia tunjukkan, senyuman yang sangat jarang Wei Wuxian lihat.
Ia bahkan lupa, kapan terakhir kali melihat Lan Wangji tersenyum lembut seperti ini? Apakah dia pernah menunjukkan senyumannya kepada Wei Wuxian?
Wei Wuxian terpana, sangat terpana. Hatinya seperti di tusuk oleh beribu panah cinta.
Jikalau kekasihnya ini tersenyum, ternyata benar-benar tampan bak seorang pangeran.
Seperti kakaknya---Lan XiChen. Kakak beradik yang sangat luar biasa."Aku juga." Lan Wangji meraih tangan Wei Wuxian dan menaruhnya di pipinya.
Merasakan kehangatan dari tangan sang kekasih. Memastikan kekasihnya hidup dan yang berada disampingnya adalah nyata.
"Lan Zhan! Kau hanya diizinkan tersenyum untukku seorang, jangan biarkan orang lain melihatmu." katanya sembari mencubit pelan pipi Lan Wangji.
Wei Wuxian merasa bahwa senyuman Lan Wangji hanya boleh diketahui oleh dirinya seorang.
"Mm, milikmu." Lan Wangji mengecup pelan telapak tangan milik Wei Wuxian lalu mereka berdua kembali berpelukan dengan sangat erat, tidak ingin melepaskan pelukan itu satu sama lain.
.
.
The endNote: No everyday(?).
BERPELUKAAN~~~ (Pelukan ala teletubbies).
Untuk semua yang sudah membaca dan nge vote drabble ku yang renyah ini, aku ucapkan terimakasih banyak! ^^ /kecupsatusatu/
