Peach Blossom

4.9K 602 98
                                    

Lan Wangji mengamati wajah tidur Wei Wuxian di bawah pohon Persik.

Ia enggan membangunkan sang kekasih yang tertidur dengan pulas, bahkan saat beberapa kelopak bunga jatuh di sekitar wajahnya, ia tidak merasa terganggu.

Lan Wangji, saat selesai bertugas bersama kakaknya. Ia langsung mencari sang kekasihnya, bahkan sempat bertanya kepada Lan junior yang secara kebetulan bertemu dengannya.

Mereka mengatakan bahwa terakhir kali melihat, Wei Wuxian berada di bawah pohon Persik. 

Setelah mendapat jawaban yang pasti, Lan Wangji langsung pergi ke area tersebut dan mendapati kekasihnya yang tertidur pulas dengan posisi terlentang.

"...." Lan Wangji perlahan duduk di sebelah Wei Wuxian yang masih tertidur.

"...Wei Ying." Ia memanggilnya dengan perlahan, tetapi yang dipanggil tidak bereaksi.

Lalu Lan Wangji mendekati bibirnya ke telinga milik sang kekasih, "Wei Ying." Ia memanggilnya dengan nada berbisik namun membuat Wei Wuxian mengerang pelan karena merasakan sensasi geli di telinganya. Alis Wei Wuxian bergerak, kelopak matanya perlahan terbuka.

"..Huh?" Wei Wuxian yang masih mengumpulkan kesadaran, mengerjap matanya berkali-kali, untuk melihat sosok yang ada disampingnya.

"Lan.. Zhan?" panggilnya dengan suara seraknya.

"Mm." Lan Wangji meresponnya.

"Oh, kau sudah selesai bertugas?" Ia bangkit dari tidurnya dan duduk sembari mengusap matanya, ia pun menguap.

Begitu Lan Wangji duduk di sampingnya, Wei Wuxian langsung merebahkan kepalanya di pangkuannya.

"Hehe~." Wei Wuxian tersenyum cerah saat melihat wajah tampan sang kekasih yang juga tanpa ekspresi saat menatap Wei Wuxian.

"Apakah tugasmu lancar?"

"Mm."

"Apakah itu membosankan?"

"Mm."

"Apakah kau merindukanku?"

"..."

Wei Wuxian tertawa saat kekasihnya tidak menjawab pertanyaannya yang terakhir, bahkan Lan Wangji saat mabuk terlihat lebih jujur daripada saat ia sadar.

"Lan Zhan~ aku merindukanmu~." Wei Wuxian berkata dengan nada nya yang manja.

"Mm."

"Cium aku~?"

"Tidak disini."

"Mengapa begitu?"

"..Tidak sopan." Wei Wuxian menggerakkan kepalanya untuk melihat situasi.

Tidak ada orang.

"Ei~ mengapa harus malu? Kalau begitu, aku yang menciumimu~?" Wei Wuxian yang masih dengan posisi tidurnya, menarik leher Lan Wangji untuk mendekat dan mengalungi kedua lengannya.

"Lan Zhan, cium aku~, aku bisa mati jika kau tidak menciumiku." Wei Wuxian merengek layaknya anak kecil.

Mendengar nada memohon seperti itu, dengan kasar Lan Wangji menindih Wei Wuxian dan langsung menciumnya. 

"Mmph--!" Wei Wuxian terkejut dengan perilaku sang kekasih yang menciuminya dengan panas dan intim.

"Mnh~." Lan Wangji sedikit menggigit bibir bawah milik Wei Wuxian, meminta nya untuk masuk lebih dalam.

Wei Wuxian mengerang pelan, ia dengan senang hati membuka mulutnya, membiarkan lidah Lan Wangji masuk ke dalam dan bermain dengan lidah miliknya.

"Nnh~." Wei Wuxian merasa lemas, ia seperti tidak mempunyai kekuatan tersisa, ia hanya bisa memeluk leher sang kekasih, memperdalam ciuman mereka.

Setelah di rasa Wei Wuxian mulai kehabisan nafas, Lan Wangji melepas ciuman nya dengan enggan.

"Hah... Hah... Lan Zhan... Kau sangat ganas~." Wei Wuxian terengah-engah dengan aksi sang kekasih. Tetapi juga merasa belum puas setelah beberapa hari mereka tidak bertemu.

Wei Wuxian sudah rindu dengan kehangatan sang kekasih.

"Mm."

"Sekali lagi?" Wei Wuxian meminta lagi.

"Setelah kita kembali ke Jingshi." Lan Wangji mencium keningnya dengan lembut.

"Kalau begitu angkat dan bawa aku kembali kesana~, sebelum ada orang yang melihat kita~," pinta nya kepada sang kekasih.

"Mm." Lan Wangji mulai mengangkat sang kekasih dengan ala bridal style.

Mereka bahkan tidak memperdulikan sekitar jika ada orang lain yang melihatnya dengan tatapan yang aneh.

Terutama Lan Qiren.

Mungkin jika ia melihat mereka berdua, bisa di duga ia akan pingsan saat melihat keponakannya menjadi memalukan seperti itu.

Saat Lan Wangji mengangkatnya, Wei Wuxian memeluk leher sang kekasih sembari menatap wajahnya yang tampan seperti seorang pangeran.

Ia merasa bersyukur karena memiliki seseorang seperti Lan Wangji di sisi nya.

Sekilas, ia melihat pohon Persik dibelakangnya. Terkagum dengan keindahan dari pohon tersebut, memiliki bunga-bunga yang begitu indah dan memikat.

Wei Wuxian merasa nyaman setiap ia kemari hanya untuk tidur dengan pulas, jika Lan Wangji sedang bertugas keluar.

Wei Wuxian kembali tersenyum, lalu matanya fokus kepada sang kekasih.

"Lan Zhan." Wei Wuxian memanggil kekasihnya.

Lan Wangji yang tadinya fokus ke depan, kini menatap sang kekasih yang ada di dekapannya.

"Apakah kau tahu arti dari pohon Persik?" Wei Wuxian bertanya kepada sang kekasih.

Lan Wangji terdiam sesaat, lalu menggeleng pelan, ia tidak tahu artinya.

Wei Wuxian tertawa kecil, lalu dengan sedikit gerakan, ia berbisik di telinga Lan Wangji.

Setelah itu, dia mengecup pipi Lan Wangji dengan lembut, lalu tersenyum cerah kepada sang kekasih, membuatnya berhenti berjalan.

Pada saat itu juga, Lan Wangji menciumi bibir milik Wei Wuxian dengan lembut, menyalurkan perasaan cinta kepada sang kekasih.

Perkataan Wei Wuxian kepadanya, membuat Lan Wangji senang mendengarnya.
.
.
Aku adalah milikmu.
.
.
.
The end

***********************

Note: Akhirnya, aku bisa menyelesaikan fanfic request punya si Yaotome_Suzuran.
Psst, Yao~ ini udah kuselesaikan. 😂 (masih ngakak kencang pas ingat percakapan di WA)
Aku buat apa sih ini?  Rasanya romance nya gagal banget. 😂

Ada yang tahu Pohon Persik atau Peach Blossom seperti apa? Kira-kira seperti ini.

Mirip dengan bunga sakura di jepang ya? Tapi ini di cina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mirip dengan bunga sakura di jepang ya? Tapi ini di cina. Bingung bahasanya Pohon atau Bunga, tapi aku milih menggunakan bahasa Pohon Persik. 😅

Drabble WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang