"Eits! Rasakan ini!" Secara tiba-tiba Wei Wuxian menerjang kekasihnya hingga mereka berdua terjatuh ke atas ranjang, padahal Lan Wangji baru saja selesai mandi.
"...!" Lan Wangji sedikit terkejut dengan perilaku sang kekasihnya.
Posisi mereka saat ini adalah Wei Wuxian berada di atas tubuh Lan Wangji, menindihnya.
Terukir senyuman di bibir Wei Wuxian.
Yang ditindih menatapnya dengan pandangan datar. Seringkali kekasihnya senang melakukan pergerakan yang tiba-tiba.
"Lan Zhan! Lan Zhan! Aku penasaran... Apakah kau penggeli?" tanyanya kepada Lan Wangji, sembari memainkan rambut Lan Wangji yang masih sedikit basah.
"Hm? Tidak."
"Benarkah? Kalau begitu aku ingin mencobanya, rasakan ini!" Wei Wuxian mulai menggelitikinya, meraba-raba titik geli yang ada di tubuhnya.
Pastinya Lan Wangji mempunyai titik geli di bagian tubuhnya sendiri.
Tetapi hasilnya nihil, Lan Wangji tidak bereaksi sedikit pun. Tertawa pun tidak, hanya menatap Wei Wuxian dengan wajah datarnya, melihat sang kekasih sibuk menggelitiki area pinggangnya.
Wei Wuxian menjadi terasa bosan dan lelah, Lan Wangji sama sekali tidak bereaksi.
"Lan Zhan, kau membosankan..." katanya sambil merebahkan tubuhnya di atas tubuh Lan Wangji.
"Sudah selesai?" tanya Lan Wangji, melihat sang kekasih tidak lagi menggelitikinya.
"Sudah..." Wei Wuxian menjawabnya dengan nada yang bosan.
Dia sudah menyerah.
"Mm, giliranku." tiba-tiba, Lan Wangji membalikkan tubuhnya, menindih Wei Wuxian.
Yang ditindih terkejut, belum sempat mendorong Lan Wangji, kedua pergelangan tangan Wei Wuxian di genggam hanya dengan satu tangan milik Lan Wangji.
"L-Lan Zhan?!" Wei Wuxian sedikit meronta, jikalau dia berada diposisi seperti ini, artinya dia dalam bahaya besar.
Sebelah tangan Lan Wangji mulai meraba tubuh Wei Wuxian, mencari titik sensitif miliknya.
Wei Wuxian bergidik ngeri, sejujurnya dia adalah orang yang penggeli.
"Lan Zhan! Berhenti! Aku kalah! Kau menang! Jangan menggelitiku, aku sangat penggeli! Aku tidak akan tahan!" Wei Wuxian panik, meminta Lan Zhan untuk segera berhenti.
"Mm." tapi Lan Wangji tetap melakukan aksinya, menggelitiki di area pinggang milik Wei Wuxian.
"Aaah!! Hahahaha... L-Lan..Zhan! Hahahahaha---hentikan!" Wei Wuxian kembali meronta, tidak tahan dengan apa yang dilakukan oleh Lan Wangji.
Tubuhnya merasa sangat geli, ia terus menerus tertawa tanpa henti.
"Hahahahahaha---be-berhenti! Aaaaa! Aku kalah! Aku kalaaahh! Hahahaha..." Lan Wangji masih menekan pinggang Wei Wuxian dengan lembut.
"Hahahaha--Enh~! Lan Zhan!!" Wei Wuxian terkejut dengan aksi Lan Wangji yang tiba-tiba saja menggigit kecil lehernya, membuat sensasi-sensasi yang geli dan aneh di sekujur tubuhnya.
"H-hentikan---Uh..." Wei Wuxian melemas, tidak mempunyai tenaga sama sekali, aksi kekasihnya semakin berani.
"Aaaaahhhhhhh!! Cukuuup, Lan Zhan!" ia berteriak frustasi, merengek meminta Lan Wangji untuk berhenti.
'Sepertinya aku tidak boleh membuat Lan Zhan menjadi ganas.' batinnya.
Wei Wuxian tidak sadar bahwa dia sendirilah yang membangunkan serigala sedang tidur.
.
The endNote: Mau dong gelitikin Wei Ying~ /heh/
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble WangXian
Fiksi PenggemarFanfiction of Mo Dao Zu Shi Boys Love Indonesian