Panas

5.5K 635 87
                                    

"Ah~ aku tidak kuat~."

"Ah~ sungguh tidak tahan lagi~."

"Uh~ Kurasa aku sudah mencapai limit~."

"Ah, Lan Zhan~ aku tidak kuat lagi~."

"Lan Zhan~ cepatlah sedikit~."

"Lan Zhan~ mengapa kau begitu lambat?"

"Uh...~"

"Wei Ying, berhentilah seperti itu."

"Ah! Lan Zhan! Kau mengipasi begitu lambat! Aku kepanasan, huhuhu~!" Wei Wuxian protes kepada sang kekasihnya karena begitu lambat mengipasinya.

Lan Wangji, "..."

"Cepat kipasi aku lagi!" Dengan nada memerintah, Wei Wuxian menyuruh sang kekasih untuk mengipasinya kembali.

Lan Wangji menghela nafas, saat ini ia sedang sibuk, tetapi kekasihnya tidak berhenti mengganggu nya.

Bahkan menyuruhnya untuk mengipasi kekasihnya yang tengah kepanasan seperti sekarang ini.

"Lan Zhan~." Ia merengek kembali karena tangan Lan Wangji tidak bergerak sedikit pun.

"Pergilah ke Cold Spring." Lan Wangji menyuruhnya untuk kesana.

"Eh? Tidak mau! Terlalu lelah untuk menggerakkan tubuhku dan aku hanya ingin pergi kesana bersamamu~," katanya.

Wei Wuxian menaruh kepalanya di pangkuan sang kekasihnya, ia berbaring dan juga menggunakan pakaian dalam berwarna putih milik Lan Wangji, sehingga ukurannya agak besar jika ia memakainya.

Lan Wangji menghela nafas sekali lagi, masih ada kerjaan yang harus ia selesaikan karena paman nya yang memintanya.

"Lan Zhan, kipasi aku lagi~," pintanya dengan nada yang manja.

"Ada yang harus ku selesaikan terlebih dahulu." Wei Wuxian cemberut.

"Bisakah kau menundanya?"

"Tidak." Ia kembali cemberut, lalu segera bangkit dan duduk di samping sang kekasih, menatap wajah sang kekasih dengan tatapan manja.

"Lan er gege~ bisakah kau menunda pekerjaanmu?" Ia berusaha merayu sang kekasih.

"Tidak." Wei Wuxian menggembungkan pipinya, kesal.

"Tetapi aku kepanasan, huhuhu..." Kembali merengek seperti anak kecil.

Lagi-lagi Lan Wangji menghela nafas, sebenarnya ia ingin memanjakan kekasihnya, tetapi pamannya memberikan sebuah pekerjaan kepadanya dan harus di selesaikan sore ini.

Wei Wuxian melihat Lan Wangji dengan raut wajah yang rumit, mau tidak mau ia mengalah karena ia sadar bahwa ia mengganggu Lan Wangji yang ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.

"Baiklah, Baiklah. Aku akan keluar untuk bermain dengan kelinci-kelincimu. Selesaikan pekerjaanmu dan segera menyusul, oke?" Wei Wuxian tersenyum, ia segera beranjak untuk pergi, tetapi ada suara yang memanggilnya kembali.

"Wei Ying." Lan Wangji memanggilnya tiba-tiba sebelum kekasihnya keluar dari ruangannya.

"Hm?" Wei Wuxian merespon panggilan sang kekasih.

"Ganti pakaianmu." Ia melihat kekasihnya masih memakai baju dalam nya yang berwarna putih.

"Eh~ tapi aku kepanasan. Aku tidak mau." Wei Wuxian menolak, ia gerah memakai pakaian yang berlapis-lapis.

"Ganti atau tetap disini." Lan Wangji menggunakan nada perintah, tidak mungkin ia membiarkan kekasihnya keluar hanya dengan memakai pakaian seperti itu.

Wei Wuxian menggembungkan pipinya, kesal. Tadi disuruh keluar sekarang disuruh tetap disini jika ia tidak mengganti pakaiannya.

Lan Wangji begitu posesif terhadapnya, siapa yang akan memperhatikan dia? Tentu saja tidak akan ada yang peduli dengan pakaian yang ia kenakan.

"Baiklah..." Wei Wuxian beranjak ke ruang tidur mereka, untuk mengambil dan mengganti pakaiannya.

Setelah beberapa menit kemudian, Wei Wuxian selesai mengganti pakaiannya.

Ia melirik kekasihnya yang kembali fokus dengan pekerjaan yang diberikan oleh pamannya.

Wei Wuxian tersenyum lembut lalu mendekati sang kekasih yang terlihat sangat fokus, sehingga sang kekasih tidak menyadari keberadaanya.

"Lan Zhan~." Wei Wuxian memanggilnya dengan nada menggoda, yang dipanggil hanya melirik sekilas.

"Mm." Ia hanya merespon singkat.

"Aku pergi dulu." pamitnya kepada sang kekasih.

"Mm."

Sebelum Wei Wuxian beranjak pergi, ia mencium pipi Lan Wangji dengan lembut. Membuat tangan Lan Wangji yang tadinya sedang menulis, berhenti sesaat.
Saat itu juga Wei Wuxian sudah pergi keluar meninggalkan Lan Wangji yang masih terdiam akibat perilaku yang manis dari kekasihnya.

"....." Lan Wangji menghela nafas sekali lagi, kalau saja pamannya tidak menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya hari ini, ia bisa memanjakan sang kekasihnya lebih jauh lagi.
.
.
.
The end

*************

Note: Hahahaha ngakak, apa sih ini? 😂. Tahan, Wangji. TAHAN!😂
Donghua season 1 sudah tamat (bahagia lihat Wuxian dan Wangji), next kayaknya bakal random lagi update fanficnya, sekalian mau kutamatin. Terimakasih ^^~

Drabble WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang