Lan bersaudara sangat terkejut melihat dua orang yang ada didepannya.
"Wangji, bagaimana ini bisa terjadi?" Lan XiChen bertanya kepada adiknya.
Lan Wangji masih berdiam ditempat. Dia pun tidak tahu.
Ini semua berawal dari Wei Wuxian membeli dua botol ramuan aneh dan dia mengajak(memaksa) Jiang Cheng untuk meminumnya.
Pada saat itu juga, terdengar bunyi 'poof' dan mereka berubah menjadi anak kecil.
Mereka juga tidak ingat siapa diri mereka.
"Siapa kalian?!" ucap seorang anak kecil sembari mengangkat telunjuknya untuk menunjuk Lan bersaudara.
Wajah anak kecil itu sangat tegas, dia sangat berhati-hati dengan orang yang dia tidak kenal.
Sedangkan anak kecil yang dibelakangnya, hanya bersembunyi ketakutan.
Lan XiChen tersenyum, lalu berlutut kepada mereka berdua. Dua anak kecil itu sedikit mundur kebelakang, sedikit menjaga jarak.
"Tidak usah takut, kami adalah orang yang baik." Lan XiChen tersenyum lembut.
"L-lalu bagaimana dengan dia?!" anak kecil itu kembali menunjuk Lan Wangji dengan tangan mungilnya.
Mereka merasa takut saat melihat Lan Wangji dengan wajah yang menakutkan.
Padahal Lan Wangji hanya mengalami syok batin dan pada dasarnya wajah dia sangatlah datar.
Lan XiChen tertawa pelan, "Dia adalah adikku, tidak usah takut. Dia adalah orang yang baik." katanya.
Pada akhirnya mereka berdua menjadi santai, mengingat orang yang ada di hadapannya adalah orang yang baik.
"Lalu dimana orang tuaku?" anak kecil yang memakai pita warna ungu pun bersuara.
Dia terlihat ketakutan dan ingin menangis, tetapi anak kecil yang memakai pita warna merah menepuk kepalanya dengan pelan.
"Hei, jangan menangis. Kau laki-laki kan? Seorang laki-laki haruslah kuat." bujuknya sambil menepuk-nepuk pelan kepalanya.
"I-iya..." Anak kecil itu tidak jadi menangis, tapi wajahnya masih menunjukkan kesedihan.
Lan XiChen yang melihat pemandangan tersebut menjadi tidak tahan, 'Manisnya.' batinnya.
"Kita akan membantumu mencari orang tuamu." Lan XiChen pun tersenyum, membuat Jiang Cheng menjadi lega.
"Siapakah nama kalian berdua?" Lan XiChen berpura-pura menanyakan nama mereka berdua. Padahal, dia sudah tahu siapa mereka berdua.
"Wei Wuxian! Itu namaku." ujarnya dengan semangat.
"J-Jiang Cheng." yang dibelakang Wei Wuxian pun ikut bersuara.
Lan XiChen tersenyum kembali, ia memanggil adiknya untuk mendekat.
"Wangji, ayo mendekat. Kenapa kau menjauh disana?" katanya sembari menatap adiknya yang terlihat kaku.
"Mm." Lan Wangji mendekati mereka perlahan.
Entah kenapa Wei Wuxian takut kepadanya, akhirnya dia pun memeluk Lan XiChen dengan erat, diikuti oleh Jiang Cheng.
"G-Gege... Benarkah dia adalah adikmu? Aku takut..." Wei Wuxian memeluk Lan XiChen dengan erat dan bersembunyi di dekapannya, Jiang Cheng mengikutinya.
'Ah... Manis sekali.' Lan XiChen gemas melihat dua anak kecil yang memeluknya dengan erat, ia merasa sangat bahagia.
Tanpa disadari, Lan Wangji mengeluarkan aura gelap di sekitar tubuhnya. Untuk pertama kalinya dia ingin membunuh kakaknya.
.
.
The end.Note: oke, aku emang lagi iseng banget dan tidak tahan untuk menulisnya.
Giliran Wei Wuxian dan Jiang Cheng berubah menjadi anak kecil.