| 002

17.8K 2K 134
                                    

sepertinya seminggu lalu, jika taehyung tidak salah ingatㅡjangan terlalu banyak berharap pada taehyung, baru satu menit dia lepas remote ac, setelahnya lupa sama sekali.

"anaknya bunda jieun bakal kemari lagi,"

taehyung mengernyit mendengar bincang-bincang yang terdengar saat menunggu giliran memakai mesin cuci. hemat uang, tidak perlu laundry jika tidak kepepet.

"si arkasa kan namanya? arkasa jeongguk?"

"yang kuliah di Univ X kan? prodi arsitek?"

"emang kenapa? dia mau ke kosan lagi?"

"iya kali, mulai minggu-minggu sibuk kan, dari kosan sini kan deket juga ke kampus,"

"tapi serem sih arkasa itu,"

"masa serem? pendiam gitu,"

"pendiam itu kan yang biasanya serem,"

'ngaco,' taehyung memutar mata, langsung membatalkan niatnya cuci baju. nanti saja kalau sudah sore, taehyung malas bergosip ataupun mendengar omongan tak berdasar.





namun sekarang, ia berhadapan langsung dengan cowok-bernama-arkasa-yang-dibicarakan-tempo-hari.

"kenapa?" cowok itu bertanya.

taehyung hanya menggeleng, "nggak papa."

cowok itu menepi tanpa banyak cingcong, memberi jalan agar taehyung bisa lewat untuk masuk ke dalam rumah kost yang ditempatinya.

mencari kesempatan, taehyung melirik rekap modul yang dipegang cowok itu. membaca nama yang tertera secepat mungkin.

arkasa jeongguk mahardika. [ ]










A/N;
nama-nama lokalnya beberapa dimiripin sama para pejuang angpau ㅋㅋㅋ (ketahuan males nyari nama lagi)

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang