| 080

8K 1.2K 133
                                    

"kok bisa tau rumah gue?"

taehyung bertanya, kakinya menelusup di bawah bantal sofa. tidak bisa diam, kemudian ganti menindih kaki jeongguk, keduanya masih terjaga bahkan saat larut malam. bundanya taehyung meminta agar jeongguk menginap saja, mengingat jarak rumah taehyung tidak bisa dibilang dekat.

walau sebenarnya jeongguk biasa saja masih di jalan saat jam tiga dinihari, tapi mana mungkin ia menolak tawaran wanita baik hati tersebut. karena baju taehyung terlalu ngepas di badan jeongguk, akhirnya cowok arsitek itu diizinkan memakai pakaian mendiang ayahnya.

"ya cari tau lah, nanya ke hyunbin," jeongguk membuka lengannya, membiarkan taehyung mendekap dan menyenderkan kepala ke dadanya, "kenapa nih? kedinginan?"

"gue kangen ayah gue," balas taehyung pelan, mendengarkan dengan patuh detak jantung jeongguk yang konstan dan menenangkan, "sekarang lo pake baju ayah, aromanya ada di elo. tiba-tiba aja gue kangen lagi."

"maaf ya, bikin lo kelinget,"

"ngapain minta maaf, lo ga ada salah kok,"

"kak, sini dong,"

"kenapa sih?"

"pengen liat mukanya,"

"nggak mau,"

"nangis ya?"

"enggak!"

"sini angkat mukanya, jangan disembunyiin terus,"

setelah beberapa tepisan, akhirnya taehyung mengalah, membiarkan jeongguk menangkup wajahnya, menekan pipinya dan membiarkan cubitan lembut mendarat disana. telapak tangan jeongguk tidak selebar taehyung, namun lebih kasar dan terasa hangat. memangnya apa yang diharapkan dari tangan cowok?

"jangan paksa gue nangis lagi,"

"yha ketebak, hehe," jeongguk mengusap tengkuk taehyung dan membawa kening keduanya menempel, "sini, peluk lagi,"

"yang tadi peluk-peluk nggak cukup?" taehyung mendengus geli, tapi tertawa saja saat kini ganti jeongguk yang membenamkan wajahnya di ceruk leher taehyung, "geli, astaga," serunya pelan, meletakkan tangannya di pundak jeongguk.

"omong-omong, kak. kakak udah yakin? beneran udah nggak papa lagi?"

"makanya, lo bikin gue terus yakin, dong,"

"oh itu sih pasti,"

"songong,"

"songong gini nyatanya sayang juga kan?"

"iya," raut wajah taehyung melembut, senyumnya merekah manis saat kini ganti tangannya yang meraih wajah jeongguk. menatap lurus ke netra gagak jeongguk yang tertegun sejenak sebelum menyisir rambut hitam yang jatuh di dahi ke belakang. "songong gini tapi gue sayang kok,"

tidak ada yang bisa menggambarkan semerah apa wajah jeongguk hingga ke telinga kala bibir taehyung menempel manis pada kening yang lebih muda. biarlah cukup menjadi rahasia taehyung saja yang puas tertawa saat lengan jeongguk mengurungnya dalam sebuah dekapan erat, bisa tersipu juga ternyata. [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang