🌌 citrus. | ✓

| 032

"sampai kapan lo mau pura-pura?"

"pura-pura apaan?" taehyung mengangkat kepalanya dari absen yang tengah diisinya, menemukan sosok seongwoo di hadapannya.

seongwoo mengangkat bahu. "lo sama johnny, tentang keadaan lo, atau apapun. bahkan lo nggak bilang apa-apa atau ngejelasin gitu ke abang lo atau jimin kan?"

napas ditahan sejenak, kemudian diembuskan dengan berat. "apa yang kudu gue jelasin? seberapa begonya gue, gitu?" taehyung membalas dengan datar, mengembalikan absensi pada seongwoo. "gue cuma... rumit banget, woo. gue nggak ngerti."

"mereka mungkin bakal sampe sekarang nganggap johnny brengsek, that he is being a jerk to you and hurt you before,"

"dia jadi brengsek atas kemauan sendiri," taehyung mendengus pelan, "nggak ada yang perlu di jelasin ke jimin atau abang gue, karena dia sendiri nggak jelasin apa-apa ke gue. let him be, gue udah capek nunggu. gue nyerah."

"lo berdua emang rumit banget, gue nggak ngerti dari awal sampe akhir," seongwoo berdecak, "gue aja pusing. jadi udah kelar apa belum?"

"sejak dia hilang kabar, guenya nganggap udah kelar. kalo dia ninggalin tanpa ngasih tau, ya jelas aja dia mau putus hubungan kan?"

"lo tau sendiri kalo itu gara-gara dia pindah kan?"

"tapi ini hilang kontak, woo. dia punya koneksi sama internet. komunikasi gampang. jelas dia nggak mau lagi gue terlibat apapun di kehidupan barunya."

"terus lo nggak berusaha kontak?"

"gue sadar diri," jeda sejenak sebelum taehyung melanjutkan, "ngapain gue paksa masuk kalo dia udah tutup pintu? mending gue balik terus pulang, terus lupain arah ke sana."

seongwoo tersenyum miris. "gampang?"

taehyung membalas seongwoo dengan nada pahit. "dengkul lo gampang." [ ]

A/N
i know yall wondering what tf is going on here ㅋㅋㅋ figure it out without me telling you, mari berpikir 🤣

+ sebelumnya tolong baca prolog dan A/Ns dengan baik ya. if you want a longer chapter or faster solving, then sorry, honey, you wont get it in this book.