| 009

12.1K 1.8K 79
                                    

"pa-pagi juga,"

taehyung membalas, nadanya tergagap, kemudian pura-pura menguap untuk menghilangkan rasa malu dan canggung yang betah bercokol dalam dirinya. tidak dapat melepaskan pegangannya dari pintu, tidak berani juga menghadapi jeongguk.

"baru bangun atau kebangun?"

"kebangun,"


"kok bisa?"


"ya bisa lah,"


"bukan, maksud gue, lo kenapa bisa kebangun? yang lain paling cepat jam setengah enam bangunnya,"

"lo sendiri kenapa bangun jam segini?" benar-benar malas memikirkan jawaban, taehyung memilih untuk menanyakan balik.

"buat lari pagi?"

benar juga. bodoh sekali rasanya sudah bertanya.

"mau ikut gue lari?"

"hah? bukannya lo udah lari?"

"kata siapa?"

"keringetan gitu!"

"cuma pemanasan doang, belum lari,"

"tapi udah banjir tuh!?"

"maaf deh, gue gampang keringetan, kak," ya ampun, dia nyengir lagi, bikin taehyung gemas saja. habisnya mirip kelinci. "jadi mau ikut gak?"

"kalo lo mau nunggu gue ambil sepatu sama ganti baju,"

"nggak usah, begitu aja,"

"lo yakin bisa lari pake sendal jepit?"

"siapa tahu kalau nggak dicoba, hehe,"

taehyung mendengus, ternyata jeongguk itu depannya saja kelihatan dingin dan pendiam, pribadinya banyak bacot juga. ia mengangkat bahu pada akhirnya, tidak ingin memperpanjang perdebatan dan memilih cuci muka di keran depan. setidaknya mukanya tidak terlalu bantal.

yah, daripada balik lagi ke kamar dan uring-uringan hingga pagi menjelang, lebih baik ia ikut lari saja bersama jeongguk.

"eh iya, gue jeongguk,"

"tau," angguk taehyung, "lo yang sering diomongin anak-anak kos sama cewek-cewek komplek, gue taehyung,"

"kak taehyung ya," aduh, senyum lagi, tampannya tidak bisa dinonaktifkan, atau jangan-jangan jeongguk sadar "diomongin gimana guenya?"


"nggak inget, intinya kata mereka lo susah dideketin,"

"beneran nggak?"

"hah?"

"omongan orang tadi, bener gak? gue susah dideketin?"

"menurut lo?"

jeongguk cuma tertawa setelahnya. gigi depannya menyembul lucu, benar-benar mirip kelinci menggemaskan. kontradiksi dengan mukanya yang tampan. "lo suka banget nanya balik gitu ya?" kini jeongguk berani mendekatkan wajahnya pada taehyung, jaraknya sejengkal, mungkin kurang, "atau males mikir jawaban?"

"nah itu tahu," taehyung membalas, nadanya lempeng, rautnya susah dibedakan antara masih mengantuk dan bosan.

"kalau lo? baru di kosan?"

"iya, baru enam bulan,"

"tiga bulan lalu gue mampir kemari tapi nggak liat lo?"

"awal-awal gue nginep di rumah temen gue,"

"terus kenapa lo ngekos kalo bisa sama temen lo?"

"nggak ah, dia udah mulai sering bolak-balik praktikum, sendirian doang gue di sana. mending disini, ada temen serumah. gue di sana juga numpang makan doang,"

"jujur amat," jeongguk terkekeh pelan, "lo kating nggak sih?"

"kalau lo semester tiga, dua, baru masuk, atau masih SMA. iya gue kating loㅡaCK!"

"LAH!!" [ ]










A/N;
tebak aja itu teriak ada apa wkwk

mohon maaf kalau pendek, karena aku emang nargetinnya untuk ff ini tiap chapternya pendek-pendek

mohon maaf juga kalau nggak banyak momen, soalnya aku memang niatnya slowburn biar nyatu, nggak langsung 'gandeng'

have a nice sleep!

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang