"oh, hai," taehyung tersenyum tipis, memasukkan sampah kulit dan biji jeruk tadi ke kantong plastik kemudian membuangnya ke tempat sampah terdekat. "kebetulan,"
johnny mengangkat bahu, "pas ditanya nggak bisa terus, ternyata kebetulan ketemu. can i sit here?"
"bangku ini fasilitas publik, ngapain izin sama gue?"
"kali aja masih risih sama gue,"
"biasa aja," taehyung mengedikkan bahunya, rasanya ia ingin kabur dari sana secepat-cepatnya dari lingkup penglihatan johnny, jantung serasa ingin meloncat keluar rusuk kala johnny duduk tepat di sebelahnya. namun ia tahu, ia harus meluruskan, taehyung tahu cepat atau lambat ia harus bicara juga dengan johnny. "apa kabar?" tanyanya dengan nada seringan mungkin, menyembunyikan nada bergetar.
well, melupakan sesuatu yang sudah membekas lekat tidak semudah itu.
"sama aja," johnny menyandarkan punggungnya, membalas alis taehyung yang terangkat dengan senyuman tipis, "nggak jadi baik, atau makin buruk. sama aja. biasa."
diam sejenak. keduanya larut dengan pikiran masing-masing dan saling menebak-menebak, menunggu sesuatu yang tidak pasti.
"jhon-/tae-"
jeda kedua, kali ini terasa amat sangat lama. saling mengisyaratkan untuk lebih dulu kemudian helaan napas panjang setelahnya.
"lo aja dulu," kata taehyung, mengusap lengannya. jimin benar, angin malam memang sialan, dinginnya menusuk hingga tulang.
taehyung meniup telapak tangannya diam-diam, berusaha tidak terlihat kedinginan, namun ia lupa betapa awas cowok jangkung di sebelahnya ini. ia tertegun saat merasakan jaket johnny memeluk pundaknya.
"nggak berubah ya," johnny tertawa, mengusak lembut rambut taehyung, "masih aja kalah sama dingin. makanya kalau keluar jangan pake kaos doang. ntar flu baru tau."
"biarin, orang tadi gue keluarnya mendadak," taehyung mendengus geli, tapi tidak menepis jaket johnny yang benar-benar hangat memeluk figur kurusnya, "lo mau ngomong apa tadi?"
"eng... gini, lo udah makan?"
"hah?"
"udah makan belom?"
"udah, makan jeruk,"
"aish, kenapa malah makan jeruk? perut lo kosong?"
"iya, kayaknya,"
"kok masih bandel? dibilangin dari dulu jangan makan jeruk pas perut kosong malah dilawan," gerutu johnny, geli, "mau makan nggak?"
"nggak deh, hehe, masih kenyang,"
"masih kenyang atau nggak mau makan sama gue?" johnny menarik senyum sebelah, ia beranjak berdiri, "ayo, temenin bentar aja. gue traktir sekalian."
taehyung menggigit bibir bawahnya sekilas, kemudian mengembuskan napas panjang, tidak menemukan poin dimana ia bisa menolak, kemudian mengangguk. "ya udah,"
ya sudah, tidak ada salahnya makan dengan teman lama, benar? [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
🌌 citrus. | ✓
Fiksi Penggemartaehyung dengar, anak pemilik kost yang ditempatinya ganteng sekali. [kookv +bts] ⚠️cover from pinterest's pict⚠️