| 028

10K 1.7K 101
                                    

"YAELAH COY MINGGIR!"

"LO LAH YANG MINGGIR!"

"NGGA NGGA NGGA INI AREA GUE  WOI! NGALAH LO!"

"NGGAK ADA NGALAH, KAK TAE. YA KALI WOI!"

sahut-sahutan ribut terdengar di ruang tengah. jeongguk dengan santainya duduk di lantai sementara di taehyung memilih duduk di sofa, menumpukan siku di bantal yang ada di atas pangkuannya. masing-masing fokus dengan jagoan masing-masing.

sesekali, jeongguk menoleh, merasa lucu sekaligus gemas melihat taehyung begitu fokus biarpun mulutnya bicara terus sejak tadi. dengan sengaja, jeongguk menurunkan performa mainnya dan secara halus membiarkan taehyung menang. padahal jeongguk sendiri tidak suka kalah.

benar saja, setelahnya tawa taehyung berderai teramat puas.

"tuh! menang kan gue!" pamer taehyung, mengguncang-guncang pundak jeongguk dengan amat sangat bangga.

"iyaaa, lo menang deh, yaaayy," balas jeongguk dengan nada sengaja dimalas-malaskan. padahal dia gemas setengah mati ingin mencubit ujung hidung taehyung.

"eh iya," tepukan taehyung di pundaknya membuat jeongguk menoleh, "lo nggak ada sesuatu gitu yang mau dibilang ke gue?"

"hah?" jeongguk menahan napas di tenggorokannya, tercekat, "ngapain lo nanya?"

"soalnya tampang lo kayak nahan sesuatu gitu," taehyung mengedikkan bahunya, tampak tidak berdosa, "atau lo nggak lagi nahan boker kan?"

"ya enggak, lah. lo kira gue sambelit?"

"udah sih pak, nggak usah ngegas,"

"coba deh di belakang sana ada kaca, silahkan,"

taehyung terkekeh geli, namun hanya sebentar, raut wajahnya berubah gamang. "kalau gitu... gue yang mau bilang sesuatu."

"apa? lo mau boker?"

"iya,"

"lah beneran??"

"dari tadi,"

"ya udah sana ke toilet. ngapain diem? mau dicebokin atau gimana?"

taehyung tertawa lagi, "nggak lah, bercanda."

jeongguk hanya mendengus geli, sudah tahu jenis kelakar taehyung yang satu itu. "terus lo mau bilang apaan?"

"gue nggak punya pacar kok, yang kemaren itu abang gue. dia emang suka jahil gitu."

setelahnya taehyung berdiri, menepuk sekali lagi pundak jeongguk, kemudian meninggalkan cowok arsitek itu dengan kecamuk pikir yang beragam. [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang