"enggak,"
jeongguk menaikkan sebelah alisnya, cukup terkejut. taehyung itu secerah mentari, senyumnya tidak pernah luntur, tawanya tidak pernah absen, sehangat sinar pagi yang tidak lekang. kini sinar itu redup, bagai terseret mendung.
"masih sakit?" jeongguk bernisiatif menyibak poni di dahi taehyung, menyentuh kulit dahi yang nyatanya bersuhu normal. "masih ngerasa nggak enak badan? atau ada masalah?"
taehyung membalik ponselnya hingga jeongguk tidak dapat melihatnya. "gini, gue mau nanya," seperti kebiasaannya, taehyung tidak pernah mau menjawab dan malah balas bertanya. ia meraih lengan jeongguk hingga cowok itu duduk di sebelahnya. "kalau lo tiba-tiba ditinggalin, terus orang ini ngajak ketemuan lagi mendadak. lo mau nggak?"
"hm, tergantung,"
"kenapa?"
"kalau masih ada sesuatu ya gue iyain aja, seenggaknya gue bisa dapet kejelasan. tapi kalau ketemu doang mah ogah,"
"tapi gue udah tahu kejadiannya tanpa perlu dia jelasin,"
"kalo gitu nggak usah," jeongguk merasa tenggorokannya tercekat saat ia melirik pada taehyung, cowok manis itu menunduk dengan pundak terkulai lemah, "tapi itu up to you sih,"
taehyung mengangkat kepala, memandang jeongguk dengan sebelah alis terangkat.
"kalo lo ngerasa lega dengan ketemuan, ya udah, nggak ada salahnya. kalau lo ngerasa udah cukup, ketemuan yang kedepannya bikin lo kacau sendiri, mending nggak usah." jeongguk tanpa sadar mengepalkan tangannya, tiba-tiba menyadari ujung pertanyaan taehyung yang tiba-tiba. "keep ourselves in peace is not a sin after all, never be."
"tapi bukannya gue nggak jadi egois kalau nolak ketemu?"
"egois itu hak asasi, daripada ngerugiin, egois sekali-kali juga perlu." jeongguk melepas snapback di kepalanya dan mengenakannya di kepala taehyung. "lo kayak lagi berantakan, kak. ayo ikut gue."
"kemana?"
"nyari makan. kakak belum makan, kan?"
dengan itu taehyung menerima tuntunan tangan jeongguk setelah mengetikkan sesuatu, memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan membalas genggaman yang lebih muda. menambah langkah agar bisa berjalan di sebelah mahasiswa arsitek itu setelah puas menatap bahu tegapnya dari belakang kala langkah mereka beriringan.
hananda taehyung; im afraid i cant, ntar yaaa
hananda taehyung; gue lagi sibuk, bye johnnymengikuti kata jeongguk, sesekali jadi egois kan bukan dosa. taehyung perlu istirahat. [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
🌌 citrus. | ✓
Fanfictiontaehyung dengar, anak pemilik kost yang ditempatinya ganteng sekali. [kookv +bts] ⚠️cover from pinterest's pict⚠️