"aduh! dingin!"
taehyung yang tadi ketiduran, kini membuka matanya secepat mungkin. bahkan saking terkejutnya, hingga ia langsung bangkit dari posisi berbaringnya. kini kepalanya sudah nyeri sekali rasanya.
"jeongguuuukkk!" erangnya kesal saat melihat sosok ganteng yang cuma memakai jeans, kaos putih dengan rambut rada acak-acakan hingga dahinya terlihat, berdiri di dekatnya dengan memasang raut terhibur. "bandel! kepalaku sakit kan!"
taehyung mengusap pipinya yang terasa dingin, kini bersandar untuk menghilangkan nyeri di kepala. baru teringat bahwa tabiat asli arkasa jeongguk mahardika ini memang agak jahil.
"sakit kepalanya? pusing?"
"pake ditanya! adududuh...."
"sini," jeongguk duduk di tepi ranjang taehyung, meletakkan thai green tea favorit taehyung yang tadi jeongguk gunakan untuk mengejutkan cowok manis itu ke meja kemudian mengulurkan tangan untuk membelai lembut puncak kepala taehyung.
"kok kamu pakai masker?" heran taehyung, baru menyadari. suara jeongguk juga agak berubah, jauh lebih serak dari beberapa hari yang lalu. jeongguk bilangnya sibuk, taehyung juga tidak mau memaksa untuk bertemu tiap hari. "kamu kenapa? batuk? flu?"
"nggak papaㅡ!" terpotong, jeongguk memang tidak bisa bohong di hadapan taehyung, detik itu juga ia terbatuk. untung ia mengenakan masker.
kekesalan taehyung hilang seketika, ia baru menyadari rona wajah jeongguk lebih merah dari biasanya. ia meraih lengan jeongguk, ujung jarinya terasa dingin. kemudian menangkup wajah cowok arsitek itu dan sedikit menyentuh kulit lehernya. panas sekali.
"kamu sakit? kok nggak bilang? kecapekan? pusing? sakitnya dimana?" tiba-tiba ia panik sendiri, sebab bagaimana bisa dengan suhu tubuh sepanas itu, jeongguk masih biasa-biasa saja. kalau ia mungkin sudah gemetaran dan membungkus tubuhnya sendiri dengan selimut. "aduh, gimana ini? baringan dulu sini deh, atau ambilin obat? obatnyaㅡ"
ucapan taehyung terpotong saat jeongguk menurunkan maskernya sampai batas dagu dan menempelkan ciuman di kening taehyung. membungkam cowok manis itu hanya dalam satu detik. kemudian setelah lepas, jeongguk mengenakan kembali maskernya. "tenang, tae. aku nggak papa. cuma panas doang."
rasanya taehyung ingin menangis, merasa tidak enak sudah marah-marah tadi, padahal maksud jeongguk mungkin hanya ingin mencandainya. "jeongguk jangan sakit, nggak boleh sakit, harus sehat terus," gumamnya, meraih tangan jeongguk yang ia pegang dengan kedua tangannya.
"iya, makanya. jangan deket-deket dulu, nanti aku batuk terus kamu ketularan,"
"biarin aja, mending aku yang sakit, jeongguk jangan,"
"kalau kamu sakit, nanti aku sedih. kalau sedih, aku nggak mau makan, terus juga ikut sakit lagi. kamu mau?"
"nggak mau, jeongguk nggak boleh sakit,"
"makanya," jeongguk meraih tengkuk taehyung, mengusap rambut bayi disana kemudian menyatukan sejenak kening keduanya, "makan dulu ya?" [ ]
A/N
liat jepretannya masternim taehyung? dia itu... gangerti lagi. bidadari, beneran bukan manusia dia itu. kim taehyung itu bidadari yang kerjannya tebar-tebar kebahagian.gimana caranya jadi arkasa jeongguk mahardika? enak bener dia bisa mengayomi bidadari, ares juga mau :(
KAMU SEDANG MEMBACA
🌌 citrus. | ✓
Fanfictaehyung dengar, anak pemilik kost yang ditempatinya ganteng sekali. [kookv +bts] ⚠️cover from pinterest's pict⚠️