eps. 33

3.5K 990 59
                                    

Vomment yow brow!

"We need to talk," Nabila berucap serius dan Kai segera duduk berhadapan dengan istrinya tersebut.

Kai menaruh iPadnya dengan sembarang, Nabila yang melihatnya langsung mengambil iPad itu dan menaruhnya di sebelah handphone miliknya. Nabila menatap lekat kedua mata Kai dan Kai juga membalasnya.

"Kamu ada apa?"

Berdasarkan apa yang Nabila dapat dari internet tadi siang, ia harus menanyakan sebenarnya apa yang membuat suaminya itu berperilaku aneh. Dan di salah satu web itu mengatakan bahwa dalam mahligai pernikahan seharusnya tidak ada yang boleh di tutup-tutupi, semuanya harus di bagi sedih atau pun susah. Dan itu adalah salah satu alasan mengapa Nabila menanyakan hal ini terhadap Kai.

Kai yang ditanya hanya menggerakan kedua bola matanya gelisah, ia seakan tidak bisa menceritakan apa yang ada dipikiran lelaki itu. Bahkan memikirkan apabila Nabila tahu tentang dimana dirinya dan Hyejin mempunyai anak saja membuat Kai takut. Kai tidak mau membuat Nabila sedih, dia sudah cukup melihat kesedihan yang Nabila punya. Yang Kai mau, ketika Nabila dan dirinya sudah menikah tidak ada lagi kesedihan yang Nabila alami, apalagi karenanya.

Meskipun belum terbukti bahwa Kai dan Hyejin benar-benar mempunyai anak, Kai tetap takut. Takut kalau semuanya itu menjadi benar.

"Kamu ada apa?" Nabila kembali bertanya lagi sambil menepuk lengan Kai dengan pelan.

"Gak kenapa-kenapa," jawab Kai akhirnya dengan senyuman yang sedikit memaksa.

"Gak mungkin."

"Emang aku kenapa?" Tanya Kai kembali.

"Kamu aneh. Pendiem banget. Jadi kayak orang pelupa, bodoh. Dan ak- aku.." wanita itu seakan ragu terhadap apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Kamu kenapa?" Kai kembali bertanya terhadap istrinya.

"Lupain."

"Kamu kenapa?" Tanya Kai sekali lagi dan akhirnya istrinya tersebut mengalah.

"Gak suka." Nabila menyuarakan suaranya dengan lantang dan matanya lekat menatap Kai. Tanpa sadar lelaki itu tersenyum mendengar apa yang Nabila katakan.

"Kamu sukanya aku kayak gimana?"

"Jawab pertanyaan aku, kamu ada masalah apa?"

"Kamu sukanya aku kayak gimana?" Tanpa mengindahkan pertanyaan istrinya, kini Kai malah bertanya kembali.

"Kai, aku nanya kamu duluan," sebal Nabila sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu jawab pertanyaan aku, nanti aku jawab pertanyaan kamu. Kamu sukanya aku kayak gimana?"

Sebelum menjawab pertanyaan dari Kai, Nabila menghembuskan nafasnya kasar dan menyiapkan hati. Entah apa yang dia ucapkan benar atau tidak tapi setidaknya ia ingin mengetahui apa masalah yang Kai hadapi sampai berubah.

"Ya kamu."

"Aku tetap aku."

"Tapi dua hari kemarin enggak."

"Gak ada apa-apa Bean." Kai kembali menyuarakan jawaban yang tentu saja Nabila tahu bahwa itu bukan jawaban aslinya. Mendengar hal itu Nabila memeberikan raut wajah kesalnya dan memilih merebahkan diri dengan arah badannya yang membelakangi Kai.

Kai tahu bahwa istrinya mengetahui bahwa ia berbohong, tapi untuk saat ini Kai benar-benar tidak ingin memberitahu perihal apa yang membuat dirinya menjadi pendiam dan bertingkah seperti orang bodoh.

Kai ikut merebahkan badannya dengan arah yang sama. Melihat punggung istrinya yang sedang merajuk membuat Kai ingin memeluknya. Di colek istrinya yang sedang merajuk.

Nabean ; KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang