Vomment juseyow🙆🏻♀️
Langit yang teduh dan danau yang cukup luas menjadi pemandangan untuk beberapa pasang mata. Termasuk mata dari kakak beradik yang kini sedang duduk menikmati apa yang di sajikan di depan matanya. Tak lupa juga dengan es krim yang mereka beli tadi.
Duduk di pinggir danau seakan memanggil kembali memori yang pernah terjadi di tempat ini juga. Dimana mereka masih kecil, kedua orang tuanya masih bersama dan tentunya ketika Yura -Ibu kandung mereka masih hidup di dunia ini.
Dulu, setiap akhir pekan biasanya mereka akan menghabiskan waktu di tempat ini. Yura akan selalu membuat bekal agar mereka bisa melakukan piknik di tempat ini. Tak lupa juga dengan Donghae yang semangat mempersiapkan keperluan lainnya. Seperti tikar, mainan untuk kedua anaknya dan lain-lain. Tak lupa juga Donghae membawa gitar untuk pelengkap.
Biasanya, mereka akan bernyanyi dengan Donghae yang mengiringinya dengan gitar. Yura, Nabila dan Jeno hanya bernyanyi.
Sekarang yang bermain gitar adalah Jeno. Jemari Jeno dengan pandai memetik senar sehingga terdengar suara alunan nada yang indah. Kenal dengan nadanya, Nabila hanya bernyanyi dalam hati saja ketika Jeno mengeluarkan suara ya dengan percaya diri.
Lagu yang dimainkan oleh Jeno adalah lagu dari Band Queen yang berjudul Love Of My Life.
Love of my life, don't leave me
You've stolen my love, you now desert me
Love of my life, can't you see?
Bring it back, bring it back (back)
Don't take it away from me
Because you don't know
What it means to meTidak hanya memainkan gitar, Jeno juga bernyanyi. Suaranya membuat Nabila seakan tenang dan kembali mengingat kejadian dulu. Moment itu seakan menjadi moment terbaik yang pernah terjadi di hidup kakak beradik ini. Sayangnya, mereka harus merasakan kepahitan yang sangat menyedihkan. Kedua orang tua mereka bertengkar hebat dan akhirnya memutuskan untuk bercerai.
Ingat bagaimana Nabila selalu meminta seseorang untuk menemaninya ke dapur?
Ia meminta ditemani bukan tanpa alasan. Justru alasannya untuk meminta ditemani adalah rasa trauma yang ia rasakan ketika berada di dapur. Dapur seakan tempat yang sangat menakutkan untuk perempuan tersebut. Kadang, walaupun sudah ditemani, bayangan dimana Donghae memukul Yura di dapur dengan brutal membuat Nabila berteriak ketakutan dan berakhir menangis kencang.
"Aku kangen Mama." Suara Jeno membuat Nabila menengok sedikit ke arah adiknya tersebut. "Kalau Mama masih ada, mungkin kita bakal kesini. Sama Papa juga."
"Kalau." Saut Nabila terhadap perkataan Jeno.
"Kak, apa kamu udah punya alasan untuk tersenyum sekarang?"
Pertanyaan Jeno seakan sambaran petir terhadap Nabila. Omong-omong pertanyaan yang Jeno tanyakan membuat Nabila juga berpikir.
Apa ia punya alasan untuk tersenyum sekarang ini?
Selama satu bulan lebih ke belakang, hidupnya memang sedikit berubah. Sedikit. Tidak banyak. Ia juga tidak merasakan kesendirian seperti dulu. Ia merasa banyak melakukan sesuatu. Ia juga merasa lebih sering tersenyum.
Tetapi jika dipikir lagi, alasan Nabila sering tersenyum adalah Kai.
"Mas Kai pasti orangnya seru. Dia pasti perhatian kan, Kak?"
Mengingat kembali bagaimana perlakuan Kai terhadapnya membuat Nabila dengan tanpa sadar tersenyum.
Bagaimana gemasnya Kai apabila sedang merajuk.
Bagaimana lucunya Kai ketika mengerucutkan bibirnya.
Bagaimana wajah polos Kai ketika sedang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nabean ; Kai
FanfictionIf there's bunch of reason people to leave me. I'll make you stay, for one reason.