It's been a long timeeeeee
Vomment juseyow🔆!Kai pikir, dirinya akan terlelap bersama dua wanita yang kini tidur di satu ranjang yang sama dengannya. Tapi nyatanya rasa kantuk yang Kai harapkan tak kunjung datang. Hatinya terasa sejuk melihat istrinya dan Harin tertidur pulas seakan tidak ada beban. Mungkin ini baru ke-tiga kalinya Kai melihat sebagaimana tenang wajah dari Nabila yang sedang tertidur.
Kai mengacak rambutnya, mendudukan diri di ranjang dan melirik Nabila. Wanita itu nampak begitu tenang dan cantik. Walau hatinya sedikit dongkol, ia tetap tak bisa menahan senyum melihat wajah polos Nabila ketika ia tertidur. Kai mengulurkan tangannya, mengusap wajahnya lembut dan merunduk untuk mengecup keningnya ringan.
Kai beranjak meninggalkan Nabila dan tentunya juga Harin ke meja kerjanya. Laptopnya sudah di sana sejak kemarin. Ya, Kim Kai si penggila kerja tidak akan mungkin melupakan laptop sialannya yang berisi berbagai macam dokumen kerjanya. Ia meraih laptopnya, membawanya keluar dari kamar setenang mungkin tanpa menimbulkan suara menuju ruang tamu.
Karena dirinya tidak merasakan kantuk, Kai memilih untuk melanjutkan pekerjaanya yang belum selesai di kantor. Matanya masih menatap fokus ke layar laptop dengan tangan yang menari di atas keyboard.
Kai menghela napas mengingat bagaimana wajah istrinya yang tertidur di kamar tadi membuat Kai menatap wajah gadis itu dengan pandangan nelangsa. Apa cuma dia yang mengharapkan sesuatu terjadi? Ia mengerucutkan bibirnya lucu masih seraya mengingat wajah istrinya tadi.
Ayolah, Kai! Wanita itu tidak bisa melihat ekspresi lucu itu.
Rumah milik mereka sudah dilengkapi berbagai perabotan. Terimakasih kepada Kahi atau Bunda dari Kai yang turut membantu memilihkan sofa yang ada di ruang tamu. Kai meletakan laptop di atas meja dan duduk di sofa tanpa menyalakan lampu. Ia mulai menghidupkan laptopnya dan membuka dokumen-dokumennya yang belum selesai.
"Ck! Miu kerjaannya nggak beres lagi!" Gerutu Kai ketika menemukan satu filenya tak lengkap.
Pria itu meraih ponselnya yang ia bawa serta bersama laptopnya, mencari kontak sekretarisnya dan menekan tombol dial. Namun, Miu tak mengangkat teleponnya. Tentu saja, siapa yang akan terbangun jam empat dini hari begini? Sayangnya, Kai bukan tipe yang mudah menyerah. Ia menekan tombol dial berkali-kali hingga gadis itu menjawab panggilannya.
"APA?"
Niat awalnya ingin mengomeli Miu karena urusan dokumen menjadi lenyap tak berbekas ketika mendengar suara gadis itu. Nadanya naik beberapa oktaf, menandakan Kai sebaiknya tidak membuat Miu jengkel atau gadis itu akan menaruh serangga dalam minumannya.
"Hehe... lo nggak tidur ya?" tanya Kai sambil tertawa sumbang.
"Si bangsat nelepon pagi-pagi buta begini buat nanya beginian? Lo mau gue patahin batang lo?!"
Kai menelan ludah. "Ya jangan, jir! Gue kan masih perjaka."
"Perjaka pale lo belah lima! Ini itungannya lo udah indehoi asemelehoi sama bini lo, goblok!"
"Bini gue tidur, batal rencana Kim's junior."
"Jadi, lo nelepon gue pagi-pagi gini gara-gara batal tusbol bini lo gitu?"
"Ya gitu."
"Heh, amatir! Harusnya lo bangunin lah, ajak maen suntik-suntikan apa sekalian langsung kuda-kudaan. Kalo bini lo ogah, ya lo iket kasih obat biar sange."
"Sumpah, mulut lo butuh banget disensor KPI, setan! Gak ada bedanya lo sama Sehun."
"Halah, bacot. Sana bangunin bini lo terus tusbol. Awas lo nelepon gue lagi, jadi perawan lo di tangan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nabean ; Kai
FanfictionIf there's bunch of reason people to leave me. I'll make you stay, for one reason.