Happy Reading
Typo bertebaran
________________________Dia Yang Tak Dikenal
________________________
Setelah sepuluh menit menunggu sebuah angkutan umum, aku langsung memasukkan semua barang bawaan ku ke dalam angkutan umum tersebut. Meskipun merasa risih karena lelaki itu selalu ada dimana pun aku berada. Sehingga membuat jalan untuk kabur selalu tidak ada celah, bisa dikatakan dia selalu mengawasi ku.Aku duduk didekat jendela dengan Tina ditengah-tengah kami. Mungkin orang yang tak tahu siapa kami akan mengira bahwa kami adalah keluarga kecil bahagia yang sedang pulang kampung, tapi pada kenyataannya tidak. Itu salah sekali. SALAH BESAR.
Aku bahkan tak mengenal dengan baik siapa itu Roy, darimana dia, dan tentunya siapa istrinya aku tak tahu.
Terkadang aku selalu berpikir tentang dia memiliki istri itu menganggu pikiranku. Risih. Karena kini setiap berhadapan dengan dia, bayang-bayang lelaki yang duduk di samping Tina ini adalah lelaki beristri.
Dan tentu pikiran itu tak bisa di enyahkan karena rasa penasaran yang cukup kuat.
Aku menggeser sedikit tempat duduk saat ada penumpang lain menaiki angkutan umum ini.
“Mba ... Tina mau jajan nya dong!” aku menoleh kearah Tina yang tengah meminta izin untuk memakan camilan —yang tadi dipaksa oleh lelaki itu untuk membelikan camilan dengan alasan pengganjal perut karena setelah beberapa jam di kereta kami tidak makan lagi—.
“Iya,” sahutku.
Aku merogoh kantong plastik yang berlogokan nama minimarket dan mengambil jajanan yang diinginkan Tina. Gadis kecil itu menerima uluran tanganku dengan riang lalu menawarkan kepada Roy dan beberapa penumpang lain dengan riang.
Aku menggeleng saat dia menawarkan camilan tersebut. Aku tidak terlalu lapar. Jadi tak menginginkan camilan itu, juga karena aku kurang bernafsu karena ada lelaki itu disini.
“Adek Ocha mau ... ?” tawar Tina pada Ocha.
Dengan antusias anakku mengangguk. Dan langsung memakan camilan yang disodorkan oleh Tina. Aku mengelap pinggiran mulut Ocha yang belepotan.
Sampai sebuah suara membuatku sedikit menganggap dia nyata disini.
“Disini sangat panas ternyata,” sontak aku dan beberapa orang yang berada dalam satu angkutan umum ini menoleh ke arah Roy. Menatap laki-laki itu aneh. Sedangkan yang ditatap hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Juga beberapa orang menatapnya seraya mencibir, seolah lelaki itu baru pertama kali ini menaiki angkutan umum. Meski pada kenyataannya memang lelaki itu baru pertama kalinya, dia 'kan orang kaya.
****
Dia memilih untuk mengawasi kami dari jauh. Aku tak masalah, malah aku merasa senang saat dia berada jauh dari kami. Kulihat dirinya tengah bersandar dengan tangan bersedekap dibawah pohon yang memiliki jarak tiga rumah dari tempat Bule' ku tinggal.
Aku memang berniat mendatangi rumah Bule' ku. Karena disini tujuan terakhir ku. Bertandang pada keluarga terakhir yang kumiliki.
Aku berjalan dengan menggandeng Tina di kiri dan menggendong Ocha di kanan. Selama berjalan, aku berpapasan dengan beberapa tetangga ku yang dulu ku kenali. Ku sapa mereka, tapi hanya satu dua orang yang menyapa balik tanpa memberikan senyuman ramah mereka. Bahkan beberapa dari mereka tampak tak senang melihat ku disini. Mungkin karena melihat dua anak yang berada di sisi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yang Tak Dikenal | Selesai
ChickLitAku tak mengingat siapapun dia, tapi yang kuingat sekarang adalah aku bahagia karena dapat memiliki sosok yang akan menemaniku seumur hidup. Started : Thursday, March 1st 2018 Finished : Monday, December 31th 2018