Bagian Dua Puluh

16.5K 1.3K 137
                                    

Mohon maaf jika komen di part kemaren belum bisa saya balas, dikarenakan tidak adanya kuota serta Whatsapp error lalu ke hapus dan gk bisa ke instal ulang lagi sehingga membuat saya sedang membenarkan wa yang nyebelin banget gk mau ke pasang ke hape ini lagi. Dan buat grup chat jangan sedih karena aku gk gabung ya.. Jangan hapus grup nya karena suatu saat aku kan kembali wkwkwk😂😂 pokoknya jangan apus, 😋. Cie pada gk sabar ketemu adeknya Roy. 😂😂😆😆😏😏

Mohon bersabar sama Adeknya Roy okeh! 🤗👍

Happy Reading
Maaf Typo
_______________________

Dia Yang Tak Dikenal

________________________

Roy memilih mengabaikan semua pertanyaan keluarganya saat ia melewati ruang keluarga rumahnya, yang memang saat itu tengah ramai. Lelaki itu lebih memilih untuk membawa anaknya pada kasur empuk di kamarnya dibandingkan menjawab berbagai pertanyaan yang keluar dari mulut semua anggota keluarga Edith. Dan juga, dia  sedang malas berdebat saat itu. Lelaki itu bahkan membiarkan keluarganya menatap dirinya bingung dan tajam.

Membiarkan mereka beropini tentang dirinya yang membawa seorang anak kecil ke dalam rumah mewah Keluarga Edith.

Saat kakinya berada pada tangga paling terakhir, seorang wanita muda mencegat jalannya. Menatap dirinya dengan intens tanpa mau melepas tatapan itu, seakan ingin menindas Roy saat itu juga.

Roy memandang sebentar wanita itu, lelah karena harus berurusan dengan wanita muda ini.

"Siapa dia?!" Tanya wanita itu, dengan nada garang sambil menunjuk Ocha yang berada dalam dekapan hangat sang Ayah.

"Bukan urusanmu!" Jawabnya ketus. Lalu menggeser posisi wanita itu agar tak menghalangi jalannya menuju kamar.

Namun, baru beberapa langkah Roy berhenti. "Jelas itu urusanku! Kalau kamu lupa Roy!" bentak wanita itu terus saja menahan Roy.

Lelaki itu hanya mendengus, membiarkan wanita itu dengan pertanyaan yang membentak di dalam hati. Membawa masuk dirinya dan anaknya ke dalam kamar milik pribadi.

Saat memasuki ruangan dengan corak batik berwarna dongker, Roy menindurkan putri kecilnya diatas ranjang putih besar miliknya. Mengelus pelan surai berwarna sama dengannya. Dan terakhir mencium lama dahi anaknya.

*****

"Dia anakku."

...

Semua anggota keluarga itu terdiam. Tak ada yang bersuara, seakan ucapan Roy tadi membuat mereka tak dapat lagi mengeluarkan suara nya. Lelaki itu selalu to the point dalam menyampaikan sesuatu. Tak ingin bertele-tele. Suasana di ruang keluarga pun menjadi lebih dingin. Bahkan dia tak sadar jika susah menciptakan atmosfer rumah ini berubah menjadi lebih menegangkan dan mencekam jiwa.

"Dia benar cucu Mama, Roy?" mata sayu itu berkaca-kaca. Ingin segera mengeluarkan buliran air yang mungkin nanti akan menganak sungai.

Roy diam. Tapi sedetik kemudian dia membalasnya hanya dengan anggukan. Dalam hati ia berkata bahwa ini masih terlalu dini untuk semua anggota keluarga Edith tahu. Tetapi bagai nasi yang menjadi bubur, semua sudah terjadi, akhirnya seluruh anggota Edith tahu dia memiliki anak diluar nikah. Sebelumnya dia tak ingin membongkar identitas anaknya pada keluarga besarnya, Roy hanya ingin kedua orang tua, dan saudara kandungnya yang tahu, tidak dengan yang lainnya.

Dia Yang Tak Dikenal | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang