Bagian Akhir

31.7K 1.3K 264
                                    

Gud nite semua. Nb. Maaf kalo jelek ataupun aneh. Harap maklum😁

Happy Reading!
Maaf Typo!
______________________

Dia Yang Tak Dikenal
______________________

Sudah sebulan setelah perdebatan alot yang terjadi antara aku dan keluarga Roy. Kami benar-benar berdebat saat itu. Aku yang tak ingin menikah dengan putra mereka harus dipaksa untuk mau menikah atas nama pertanggungjawaban dari perbuatan yang lelaki itu lakukan padaku.

Aku menentangnya karena aku tidak ingin lelaki itu menikahiku hanya karena rasa tanggungjawab, karena menurutku definisi tanggungjawab tidak hanya sebatas menikahi, tetapi bisa dengan yang lainnya.

Aku yang saat itu benar-benar marah dengan perbuatan mereka hanya mampu diam memendam segala amarah dalam diriku. Sampai suara Bu Desi terngiang di pikiranku.

"Kamu harus pikirkan nasib anakmu. Okelah kalau Roy tidak bisa menikahkan anaknya kelak, tetapi anakmu juga membutuhkan Ayah, dia membutuhkan sosok Ayahnya bukan hanya sebagai lelaki di dalam keluarga nya tetapi juga sebagai pahlawan dalam hidupnya. Ocha masih kecil dan yang dia butuhkan saat ini adalah kasih sayang yang UTUH dari orang tua kandungnya. Apalagi dengan keadaan anak kalian sekarang yang bisa dibilang, dia butuh perhatian dari kalian berdua setiap waktunya. Kamu harus pikirkan itu, Alle!"

Dan ketika aku berdalih tentang cinta. Jawaban ini yang dia ungkapkan.

"Meskipun kalian berdua belum saling mencintai setidaknya kalian menikah demi anak kalian berdua." beliau bahkan kembali mengaitkan semua hal pada Ocha. Seakan Ocha merupakan tolak ukur untuk keputusan kedepannya.

Dan semua kalimat yang dia keluarkan menjadi pertimbangan ku. Aku bahkan membenarkan seluruh kalimat yang terlontar dari Bu Desi. Dia memberikan solusi bagiku tapi aku tak suka dengan solusi yang diberikan. Setelah solusinya ku tentang dia memberikan ku kata-kata yang cukup memberdayakan diriku cukup lama. Mempertimbangkan berbagai kerugian dan keuntungan jika aku menerima pernikahan itu. Tetapi setiap kali aku berfikir tentang kerugian yang akan kudapat dengan mudahnya wanita paruh baya itu membuatku yakin dengan keuntungan yang ditawarkan.

Tapi aku belum sempat memberikan jawaban itu semua kebimbanganku karena Pak Erwin lebih dulu mendominasi percakapan diantara kami dan mengambil keputusan final tanpa mau mendengar lagi keputusan dariku. Sikapnya yang otoriter itu membuatku agak bergidik dan kesal secara bersamaan. Dia seperti menganggap bahwa keputusanku adalah suatu hal yang penting tetapi keputusannya adalah final dari perdebatan alot ini.

Jadilah ini akhir dari semua usahaku, mulai dari aku yang menghilang setelah dia melakukan tindak pelecehan terhadapku hingga dia benar-benar mengambil seluruhnya. Bahkan kini hidupku sudah berada di bawah kuasanya. Dan aku harus dengan kuat menerima apa yang menjadi kehendak takdir, walau semua yang ku alami ini berat aku harus jalani sebagai tameng bahwa aku menginginkan kehidupan ini. Menginginkan hidup lama bersama anakku.

Bahkan saat aku bercermin, aku tak ingin berlama-lama untuk memperhatikan potret diriku dalam cermin tersebut. Karena itu mungkin akan membuatku menangis. Aku memakai kebaya putih dan hijab putih yang menutupi hingga dadaku. Aku akhirnya menikah dengan seseorang pehancur di masa lalu. Ku remas kedua tanganku karena saat ini aku sedang teramat gugup, walau tak menginginkan pernikahan ini tak ku pungkiri rasa cemas saat ia mengucapkan ijab kabul di depan adik ayah yang menjadi wali nikahku.

Jika kalian dimana Ocha berada, dia sedang di monopoli oleh neneknya sendiri. Sedari pagi, Ocha hanya ditemani neneknya, mulai dari memilih gaun yang pas hingga mendandani cucu pertamanya itu. Aku melihat betapa besar kasih sayang yang dimiliki oleh Bu Desi yang diberikan padanya untuk anakku, Ocha. Aku jadi teringat Ibu dan Ayah, bagaimana reaksi mereka ketika tahu aku memiliki Ocha? Apakah mereka juga akan menyalurkan kasih sayang yang banyak untuk anakku?

Dia Yang Tak Dikenal | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang