Volume 7 - Wrong

1K 89 24
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Note : Aktifin youtubenya ya, suara Chan Yeol mang mantap surantap 😁

Romantic Zero

Part 07

🔘🔘🔘

Hembusan angin merayu meliukkan dedaunan dan ilalang. Iringan udara dingin menyapa kulit wajah tetap tidak menyurutkan api kemarahan dari dua namja yang berkelahi beberapa menit yang lalu.

Keduanya tampak seimbang. Keduanya bisa menghindari pukulan. Wajar pemegang sabuk hitam ketika menjadikan bela diri sebagai kebutuhan primer yang wajib diperlukan. Jika tidak, maka akan mengalami kesulitan dalam hidupnya.

"Berhenti, kalian mau berkelahi sampai kapan," Kai yang masuk dalam pertarungan mereka tidak antisipasi posisinya hingga dari kanan kiri ia mendapat bogem mentah secara cuma-cuma dari Chan Yeol dan Sehun.

Seketika Kai merasa goncangan dasyat pada pipi dan kepalanya. Ia terjatuh kebelakang dengan segera dihampiri So Eun. "Kai?"

"Sso, kupu-kupunya.....cantik," Kai yang tampak linglung itu melihat tiga kupu-kupu terbang di atas kepalanya, sementara So Eun mengguncangkan bahu setelah adiknya menutup mata. Ia menatap kesal ke arah Chan Yeol maupun Sehun.

"Berani sekali kalian,"

"Oi, kau beneran pingsan nih," Sehun menepuki pipi temannya itu dimana Kai tetap tidak menyahut. Ia pun bantu menarik Kai untuk berdiri agar bisa dipapahnya dan dibawa ke klinik. Tapi klinik terdekat tidak ada. Kai pun di bawa ke ruangan bagian bawah gedung sekolah yang tidak ikut terbakar.

Kai ditaruh dilantai begitu saja oleh Sehun. "Aku cari obat dulu," gusar So Eun yang segera beranjak keluar ruangan penuh debu itu. Ia tidak ingin ditemani Yujin, Bekah atau Nana. Ia menyuruh mereka bertiga menjadi wasit kedua jika Sehun dan Chan Yeol berkelahi lagi.

So Eun melihat wanita yang dibela Chan Yeol tadi lalu membungkuk dalam. Setelah itu ia pergi keluar perkarangan sekolah, menelusuri gang-gang kawasan di luar lingkungan sekolah. Seingatnya masa sekolahnya dulu ada apotik tradisonal dan modern. Ia menemukannya dan segera memasukinya. Usai membayar obat untuk obat luka, So Eun keluar apotik dengan terburu-buru.

So Eun tidak tahu posisinya berjalan diikuti seseorang namja dari belakang dan setelah itu namja itu menariknya menuju area hutan kecil kawasan Bukit. "Lepaskan, Tao, lepaskan tanganku,"

So Eun masih mengenal Tao, teman sekelasnya dulu yang menaksir Ji Young, si gadis yang memutuskan bunuh diri ketika seluruh siswa-siswi sedang dikumpulkan di lapangan untuk sebuah acara penyambutan festival yang bakal diadakan sekolah.

Tao mengabulkan permintaan gadis itu dengan menghempaskan So Eun kasar pada pohon besar. So Eun merasakan nyeri pada punggungnya. "Se-se-seharusnya...Ka-kau tidak da-datang Kim So Eun,"

"Astaga, kau masih saja gagap, jangan mengangguku, belum kapok dihajar Kai ya?"

"Ji Young, ma----mati karenamu,"

"Bu-bukan ka-karena a-aku," So Eun meniru gaya gagap Tao dengan tatapan mengejek. "Kau ingat dia banyak tidak disukai, dan orang terakhir yang bicara dengannya bukan aku, berapa kali kubilang,"

Plak! So Eun mendapat gamparan di pipi kirinya, membuatnya langsung memegang pipinya dengan tatapan jengkel. Lihat saja kalau Kai melihat dirinya ditampar seperti ini. Bisa masuk rumah sakit lagi si Tao itu. So Eun menerjang namja itu dengan emosi tapi namja yang tidak perkirakan lawannya itu ingin memberi bogem mentah pada So Eun yang berada di bawahnya.

ROMANTIC ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang