Volume 47 - Think About Each Other

711 70 85
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 47

🔘🔘🔘

Kicauan burung itu terdengar menyaring ditelinga. Seolah berbisik kecil menggoda, memberitahu bahwa pagi telah datang. Wanita yang terbaring lelap itu seharusnya terbangun dan melanjutkan kegiatannya sebagai seorang istri dan ibu.

Namun, senyum tipis dan geliat tubuhnya menandakan ia akan tertidur lebih lama lagi setelah rasa lelah menguasai. Sungguh lelah yang terasa. Bermanja-manja dengan kasur tidak ada salahnya. Toh, ia sudah melakukan tugasnya dengan baik. Tapi dalam sekejap matanya terbuka. Dilindunginya mata dari terik sinar matahari yang masuk dari jendela.

Harum semerbak aromaterapi tea tree membuat pikirannya relax. Baru disadarinya pula ia masih di negeri Sakura bukan negeri Gingseng. So Eun terduduk sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Ia sendirian saat ini dan posisinya masih diatas kasur. Kasur milik Park Chan Yeol berseprei hitam bercorak polkadot. Diketuk-ketuknya keningnya sejenak memikirkan apa yang terjadi setelah ia menaruh Ren yang tertidur dalam timangannya ke kamar anak itu. Lalu wajah dan tubuh Chan Yeol yang berkeringat kini terekam jelas dalam ingatannya itu. Dengan malu ditutupinya wajahnya dengan kedua tangan.

Rasanya semalam ia seperti wanita penghibur saja yang pasrah tubuhnya direngkuh, dikecupi, dihisap bahkan dijilati patner sexnya itu. Sungguh memalukan! Disaat ia bertingkah seolah menolak semua itu, yang terjadi selanjutnya ia meminta lebih setelah borgol dilepas. Otak dan napsunya telah bertolak belakang. Untungnya ia tidak lihat sendiri kelakuan memalukannya itu.

Mengenai Chan Yeol yang memilih mengalah itu membuat So Eun berpikir bahwa seseorang yang menang atas perdebatan seharusnya merasakan kebahagiaan tapi bagaimana jika rasa itu malah menghilang. Selama menunggu hari keberangkatan besok ke Seoul, So Eun mulai merasakannya.

Tapi tetap saja ia pertahankan untuk diam sampai menuju Seoul. Baginya ini kesempatan yang telah diberikan Chan Yeol meskipun harus memenuhi syarat Chan Yeol yang gila itu. Lagi pula seperti bisa saja namja itu melewati hubungan intim setiap hari. Persyaratan omong kosong menurutnya. Mungkin belum seminggu pun Chan Yeol akan muak sendiri.

Namun, mengingat namja itu jarang sekali ejakulasi dini membuatnya lumayan khawatir. Energi namja itu seperti dicharge usai bercinta dengannya. Dengan ia yang tertidur lebih dulu lalu Chan Yeol yang bangun pertama. Bagaimana kalau syarat itu benar-benar dilakukan Chan Yeol diatas ranjang dengan menghajarnya habis-habisan saat meminta lebih. Setiap malam?!!! Membuatnya akan lelah menerima segala hantaman namja itu.

Seperti yang terjadi semalam. Benar-benar berisik dan heboh Chan Yeol memamerkan kejantanannya itu. Kasur besi mahal yang seharusnya kokoh, dibuat beroyak dan sedikit rusak di bagian sudut kanan bawah. Namja itu melampiaskan kemarahannya. Marah karena harus selalu dipihak mengalah.

"Aku lapar," bunyi perut keroncongannya sungguh menganggu. Dengan tertunduk diusapnya perutnya tersebut.

So Eun yang ingin beranjak turun dari kasur itu merintih kesakitan. Badannya terasa sakit keseluruhan hingga tapak kaki. Tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali bahkan untuk sekedar menggeser bokong saja. Bagian vitalnya terasa perih dan berkedut.

"Lain kali kubuat kau tidak bisa turun dari ranjang,"

Ancaman Chan Yeol yang pernah berkata seperti itu kini terbukti. Ia tidak bisa bergerak sekarang. "Ngg, dia kemana?" So Eun yang mencari dengan matanya itu melirik ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Terdengar suara pancuran dari dalam. Tidak berapa lama Chan Yeol keluar dari sana dengan memakai handuk besar yang bagian atas dililit dipinggang seksinya itu. Sementara handuk kecil diusap-usap ke rambut yang basah. Gaya namja itu selalu terlihat macho setelah mandi. Terkadang ia sering tidak percaya, pria berbody tinggi, lengan dan dada berotot ditambah dengan baby face diwajahnya itu adalah pria yang sama yang selalu menemani malam-malam bergairahnya.

ROMANTIC ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang