Happy Reading, chingu 😁
Thanks vote and comment my fanfic.
Note ; Cuman mau kasih tahu nih. Editan yang selama ada di ff author murni milik author pribadi ya bukan nemu di google. Begitu juga yang ada di IG. Author editnya pake hape bukan komputer dan gambar Chan Yeol, So Eun, Tae Hyung sama yang lain itu ada 2000 lebih gambar.
Lebih banyak dari foto selfie author 😂😂😂
Romantic Zero
Part 50🔘🔘🔘
"Belum pulang juga? Kenapa nih?" Chan Yeol melihat jam di dinding. Diteleponnya So Eun tapi yang menjawab orang lain. Orang tersebut mengabarkan tentang keadaan So Eun. Usai mendengarnya handphone lolos dari genggamannya. Hentakan yang membuat Sehun, Kai dan Luhan melihat dirinya. Tanpa memberi penjelasan pria itu langsung pergi menuju rumah sakit yang diinformasikan.
Chan Yeol berlarian dalam lorong rumah sakit dengan kecepatan yang tidak biasa. Keringat telah bercucuran. Wajah mengeras dengan urat menegang tergambar pada ekspresinya. Sesampainya di depan salah satu ruang sesuai yang diinfokan di repsesionist, ia memasuki kamar dengan kaki yang mulai lemas, sulit untuk berdiri tegak.
Ditatapinya dokter yang menutupi wajah So Eun dengan selimut putih. "Ke---kenapa ditutup?" tunjuknya dengan wajah memucat.
"Maaf, anda siapa?"
"Suaminya. Itu, kenapa dia ditutupi kain, kenapa?!" bentak Chan Yeol dengan suara mengelegar memenuhi ruangan. "Istri anda tidak mampu bertahan. Dia keguguran dan tidak bisa menerimanya. Setelah pingsan lagi, napasnya terhenti,"
"Andwae, dia bisa bertahan. Dokter dia suka mengerjaiku. Aniya, anda salah," Chan Yeol membuka kain tersebut dan melihat wajah So Eun dengan mata terpejamnya. Bibir yang sering dilumatnya itu pucat. Tidak lagi memerah. "Ka--Ka--kami....." bibir Chan Yeol bergetar untuk membentuk kalimat. "Kami, kami sering bermain pura-pura berhenti napas, jjincha, dia yang paling senang melakukannya. Untuk buat aku panik. Percaya dokter," Chan Yeol mencengkram almamater putih sang dokter. Matanya mulai memerah.
"Kalau begitu anda periksa sendiri, silahkan,"
Chan Yeol meneguk saliva kasar lalu menoleh ke arah So Eun yang masih terbaring. Diimajinasinya, wanita itu terduduk lalu tertawa keras dan berseru "Kau kena prank, Chan pabo,"
Tapi khayalannya tidak bekerja. Mata So Eun masih terpejam. Chan Yeol yang gemetar pada tangannya itu menjangkau jalur udara masuk dan keluar dibawah hidung So Eun dengan telunjuk kanannya. Tidak ada udara yang keluar. Tidak ada tanda-tanda saliva terteguk pada leher yang sering ditandainya dengan kiss mark itu.
Chan Yeol yang terbelalak menjatuhkan tubuhnya ke belakang, hingga kepalanya terkena lemari. "Tidak, itu, bu----bukan So Eunku," dengan sulit Chan Yeol berucap dengan napas yang terengah-engah. Air mata pun bercucuran. "Itu bukan So Eun, dia bukan istriku, dokter, dia......dia di Caffenya sekarang, aku harusnya ke sana,"
"Tuan,"
"Dia bukan istri saya dokter!!!" teriak Chan Yeol lebi keras. Ia yang emosi menjambak rambutnya dengan kuat. Kedua matanya makin memerah dan panas. Napasnya tidak lagi beraturan. Jantungnya terus berdegup kencang.
Bruk!
Hantaman kuat di perutnya membuatnya terkejut. Ia membuka matanya dengan menatapi langit-langit kamar dan air mata kembali menetes. Perutnya pun terasa sakit. "Papa, Papa, dedek nangis tuh," Ren yang selalu menyamakan perut ayahnya sama dengan pelana kuda itu menghantam-hantam lagi perut ayahnya. Layaknya menunggangi punggung kuda. Chan Yeol segera menyingkirkan anak itu ke sampingnya. So Eun dan Ren hobi sekali menjadikan perutnya tempat duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC ZERO
FanficKehidupan Kim So Eun dan Kai sesungguh sudah kacau sejak kematian ayah mereka. Namun selama mereka masih bersama, semua jadi terlihat baik-baik saja, sampai muncul seorang pria mengaku sebagai ayah tirinya....Park Chan Yeol mengatur hidup mereka, ya...