Volume 35 - Homeless

500 62 28
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 35

🔘🔘🔘

Setengah bulan lamanya So Eun berada di rumah Lay dengan kondisinya yang masih tidak bisa kembali ke Seoul. Ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Terlebih ia ingin menghindari Yuri yang bisa muncul kapan pun. Menganggu hidupnya. Ia harus menyelamatkan dirinya dari wanita seperti Yuri.

"Xiao Yu, kau menyembunyikan lobaknya, iya kan?" Lay yang melepaskan apronnya itu mendekati So Eun.

"Anieyo," So Eun menggeleng dengan menyembunyikan lobak di belakangnya. "Kau menyembunyikannya, aku tahu itu," Lay melirik tangan yang disembunyikan So Eun.

So Eun berlari kecil dan terkunci posisinya di list meja. Ia terdiam melihat namja didepannya. Namja berwajah lembut dengan ekspresi polosnya itu terkadang membuatnya mati kutu ketika sedang serius terutama ketika membaca buku.

Kebaikan hati Lay terkadang membuatnya terenyuh apalagi mendengar cerita Suho mengenai bagaimana Lay kehilangan kekasih yang tidak bisa diselamatkannya. So Eun melihat arah mata namja itu tepat ke bibirnya, dan So Eun mencoba membuka hatinya untuk menerima namja itu. Bersama namja itu, ia tidak akan merasa berdosa sama sekali pada seseorang yang telah mati.

Lay lebih dulu merapatkan diri dengan tubuh menekan dan So Eun menerima lumatan bibir lembut dari Lay. Mengurangi sedikit ciuman kasar Kris yang menghantuinya. Perutnya kembali nyeri hingga ia menghentikan dengan mendorong bahu namja itu.

"So Eun, ada yang mau bertemu denganmu,"

So Eun terkejut namanya dipanggil Suho dengan lancar. "So Eun?" Lay menatap bingung temannya itu.

"Nee, dan ini saudaranya," Suho menggeser posisinya hingga terlihat Kai dimata So Eun. Wanita itu terbelalak melihat Kai menemukannya.

"Nuguseyo?" pura-pura ia bertanya.

Kai yang mendekat menjitak kepalanya hingga So Eun meringis kesakitan. "Yak!! Kai!! Jangan kurang ajar! Aku kakakmu!!"

Hening.

Sambil memegangi kepalanya, ia tertegun berat menelan salivanya. "Mianhae,"

"Aigoo......" Lay dan Suho menjitak gadis itu bersamaan. So Eun meringis kesakitan lagi. "Benar kataku kan," omel Suho. "Gadis ini pura-pura hilang ingatan,"

Kai geleng kepala heran sambil bersedekap. "Ayo pulang, Eomma sudah menunggu di rumah,"

"Aku antarkan, aku sepertinya harus kembali ke Seoul," ujar Lay sambil melihat layar hapenya. Melihat jadwalnya.

"Loh ini bukannya rumahmu?" So Eun bertanya heran. "Ini rumah kakakku, aku ada urusan disini dan seharusnya sudah balik ke Seoul seminggu yang lalu, rumahnya Suho juga ada di Seoul,"

"Jadi kalian tetap tinggal disini.....itu....."

"Karena kau sepertinya takut sesuatu, tidak ingin keluar dari rumah ini, jadi terpaksa kami ikut menetap," Lay menjelaskan.

"Mereka macam-macam padamu gak Sso?" Kai bertanya.

"Jangan kurang ajar mulutmu!" Lay mengomel.

"Benar. Sudah bagus saudaramu kami jaga," Suho ikut protes. Walau diakuinya So Eun sangat menggoda untuk disentuh, Suho tahu Lay masih menjaga batas untuk tidak berbuat senonoh seperti yang dipikirkan adik So Eun itu. Tiap malam mereka bernyanyi sambil memainkan gitar dan memadukan suara mereka, yang kebetulan sama-sama berjenis suara lembut.

ROMANTIC ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang