Volume 37 - How To Remove Forbidden Love

679 65 46
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 37

🔘🔘🔘

Akhir April, Miharu, Prefektur Fukushima.

Pohon Sakura Miharu Takizakura disebut juga Sakura Air Terjun Miharu, berumur 1000 tahun yang memiliki warna merah jambu dan dahannya seperti air terjun. Pohon ini dari jenis pohon sakura merah dahan bergantung. Pohon ini termasuk salah satu dari lima pohon sakura terkenal di Jepang dan termasuk salah satu dari tiga pohon sakura raksasa di Jepang.

"Indahnya," gumam seorang pengunjung dari 12 ribu wisatawan lainnya yang datang berkunjung setiap harinya untuk menikmati keindahan dari bunga sakura tersebut. Dengan tangan kiri menggenggam tangan kanan sosok disampingnya, pria itu mengulum senyum. Mengingat moment gagalnya ia dan sang kekasih menikmati mekarnya sakura di awal April.

"Kau menyukainya sayang?" Chan Yeol bertanya pada kekasihnya itu.

"Eoh," So Eun yang ikut memandangi pohon Sakura itu mengangguk. "Tapi seharusnya borgol ini tidak perlu," So Eun menaikkan tangan kanannya yang diborgol bersamaan dengan tangan kiri Chan Yeol. Membuat dirinya menjadi santapan tatapan heran orang sekitarnya dan Chan Yeol berkata yang dipakainya bersama istrinya adalah borgol cinta. Jawaban yang membuat So Eun meradang karena harus menggunakan tangan kirinya saat makan.

Chan Yeol tertawa geli atas protes sang istri. Dua hari baru tiba di Tokyo kemarin, So Eun bisa-bisanya bilang ingin balik ke Seoul karena rindu Kai dan mamanya. Sementara ia berencana untuk tinggal bersama So Eun di Tokyo. Mereka berdebat panjang untuk sekedar membahas tempat tinggal.

Malamnya, Chan Yeol membeli borgol dan mengaitkannya di pergelangan tangan kanan So Eun agar wanita itu tidak pergi mendadak darinya. Di karenakan Chan Yeol bilang kuncinya yang sejam lalu di buang, membuatnya sekarang tidak bisa melakukan apapun seorang diri. Chan Yeol yang tidak ingin memberikan kunci tadi pagi membuatnya harus mandi bersama di pagi hari begitu juga saat sarapan. Eri senang-senang saja melihat tingkah si putra angkat tapi tidak dengan Han Gyu yang merasa Chan Yeol sudah mengekang kehidupan So Eun dengan borgol tersebut.

"Chan, mendadak perutku sakit, perutku mulas," So Eun mengusapi perutnya dengan tangan kirinya dan ekspresinya tampak merana. So Eun tahu kunci borgol tidak dibuang Chan Yeol sejam yang lalu, buktinya setelah mereka mandi, Chan Yeol terpaksa membuka borgol untuk berpakaian lalu mengekangnya lagi dengan borgol.

"Tadi pagi kau sudah memakai alasan itu sayang, cari alasan yang lain," Chan Yeol berkata tanpa memandangi wajah So Eun. Jika ia melihatnya, hatinya bisa luluh dan bertekuk lutut.

"Aish!!" So Eun jengkel dengan menghentakkan kakinya. Chan Yeol memang sempat mempercayai kebohongannya lalu ia pergi diam-diam menuju Bandara. Tapi Chan Yeol yang semakin overprotected itu ternyata sudah menunggunya di Bandara Narita dan malamnya Chan Yeol telah memasangkan borgol di tangannya disaat ia tidur.

"Chan lepaskan borgol ini eoh? aku janji tidak akan kabur lagi. Aku malu orang-orang melihat kita,"

"So Eun sayang. Yang kutahu darimu itu, 80 persennya adalah kebohongan. Jadi aku tidak akan tertipu lagi dan kau tidak perlu mencemaskan pandangan orang lain. Kau hanya boleh peduli pada pandanganku saja tentangmu."

"Oh benar juga," So Eun tersenyum menanggapi. Chan Yeol ikut mengulum senyum. "Sekarang kita makan siang," ajak Chan Yeol usai melihat jam ditangan kirinya. Chan Yeol mengajak So Eun makan di restoran favorit keluarganya. Ia turut mengundang teman-temannya untuk memperkenalkan istrinya pada mereka juga memperkenalkan bayinya yang sedang dikandung wanita itu.

ROMANTIC ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang