ROMANTIC ZERO

Volume 59 - Raspberry Sorbet

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 59

🔘🔘🔘

Udara yang dihirup terasa berbeda. Amerika sedang menghadapi musim gugur. Dengan ditandai berjatuhannya dedaunan yang rontok dari rantingnya. Temperatur udara cuaca menghangat yang beralih dari musim panas. Ini musim yang dianggap banyak orang sebagai musim terindah. Dengan nilai eksotik warna dedaunan yang menguning. Cokelatnya ranting pohon dan birunya langit menjadi gradasi warna indah menghiasi Los Angeles.

Musim gugur biasanya dijadikan ajang berlangsungnya berbagai pertandingan olahraga profesional. Musim pertandingan bola basket NBA misalnya, bermula saat musim gugur dan terus berlanjut sampai musim semi. Kegiatan inilah yang dilakukan Kai sekarang dengan Ken yang duduk disampingnya sembari memegangi bola basket kecil ditangannya.

Kai yang tampak konsentrasi menonton gesitnya para pemain basket bermain cantik mengecoh lawan berkali-kali bersorak memberi semangat pada para jagoannya. "Slam dunk....Yeeeahhh!! Bravo!! Bravo!!" Pria itu ikut berdiri bersama penonton lain memberikan selamat dengan tepuk tangan.

Kemudian matanya teralihkan pada posisi utara bangku penonton. Sambil tetap bertepuk tangan, ia melirik ke arah Jessica dan Krystal. Lalu ditariknya Ken untuk mengikutinya. Melalui jalur bangku kosong dibelakang, ia duduk dibelakang kedua wanita itu. Begitu juga Ken yang disuruhnya duduk disampingnya.

"Appa, mana eomma?" tanya Ken yang dijanjikan Kai akan bertemu ibunya kalau mau minum obat. "Eomma? Eoh, kasihan kamu sayang, ditinggal eomma tidak tanggung jawab ya?" Kai mengusapi kepala Ken dengan tampang prihatin.

"Memangnya Ken yakin eomma sayang sama Ken?" Kai sengaja melirik wanita yang membelakanginya. Ken mengangguk. "Tapi kok eomma pergi ya, duuh eomma gimana sih,"

"Appa sayang eomma?" Ken balik bertanya. "Gimana ya?" Kai mengusapi tengkuknya dengan mata melirik kepala yang ditutupi tudung jaket. "Sebenarnya, Appa sayang banget sama Eomma, tapi Appa malu mengakui makanya eomma jadi kesal dan pergi. Sekarang, kita disini, Appa gak bakalan malu lagi,"

"Ken juga sayang eomma," Ken dengan ceria bersorak.

Tidak ada respon dari yeoja didepannya. Kai mencolek bahu Jessica. Mempertanyakan mengapa tidak ada respon dari Krystal. Jessica memberitahu adiknya saat ini memakai earphone mendengarkan musik. Kai menatap hambar mantan iparnya itu. Kenapa tidak beritahu sejak tadi. Capek-capek ia membangun obrolan dengan putranya.

"Eonnie, kau bicara sama siapa?" Krystal mencopot sebelah earphonenya lalu menoleh ke belakang. Kedua matanya bertemu pandang dengan Kai yang ada dibelakangnya. "Eonnie, kau....." Krystal terlihat kesal lalu beranjak dari kursinya.

"Krystal, dengarkan dulu," Kai segera menyusul wanita itu dan menahannya di tangga. Sementara Jessica pindah posisi dengan menawari popcorn pada keponakannya. "Krystal," Kai menahan tangan wanita itu.

"Beri aku kesempatan untuk minta maaf,"

"Maaf apa? Kau tidak melakukan kesalahan apapun maha benar," kata wanita itu sambil mencopot earphone lalu menggulungnya pada handphonenya.

"Telah membuatmu repot, dengan bayiku disana?" tunjuk Kai ke perut Krystal. Wanita itu mengusapi perutnya sekilas lalu tersenyum sinis. "Bayimu? Kau salah, ini bayiku. Munculnya setelah kau menceraikan aku, jadi otomatis, anak ini milikku," kata Krystal menahan kesal. Selama diperiksa dokter, ia memang memiliki harapan hasil test packnya salah tapi dokter menyatakan ia telah mengandung selama 6 hari.

Kai meraih wanita itu untuk dikecup bibirnya dan bibir Krystal dilumatnya. Kemudian penonton bersorak setelah dimonitor aksi ciuman kedua orang itu ditayangkan. "Kau membuatku malu," Krystal mendorong Kai lalu beranjak keluar dari gor.