Two

731 78 3
                                    

17 Januari, 2011.

Senin, upacara akan dimulai. Seluruh siswa berbondong-bondong mencari dasi juga topi di dalam laci meja. Ada yang tidak membawa lalu membeli di koperasi sekolah yang sudah buka sejak pukul setengah tujuh. Ada yang pasrah dan siap jika terkena hukuman.

Aku hanya diam sambil duduk di depan kelas dan memandang orang berlalu-lalang. Pemandangan yang sedikit berbeda ketika aku masih di Surabaya.

Saat aku hendak berdiri dan mengikuti Daehwi juga Jihoon ke lapangan, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Orang itu tersenyum padaku sambil membenarkan poni rambutnya yang mengenai dahi.

Dia mengatakan padaku apakah penampilannya pagi ini berantakan, aku sedikit heran. Aku tidak pernah berkomunikasi dengannya sekalipun bangkunya ada di belakangku. Bagaimana bisa seseorang yang tidak ku kenal berkata demikian.

Ah, aku baru ingat. Kalo dia–Daniel–memang mudah akrab dengan orang-orang.

—Woojin.

2011's + NielCham ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang