21 April, 2011.
Peringatan hari Kartini.
Daniel tidak berangkat sekolah. Aku tidak melihatnya di kelas. Beberapa pesan masuk ke ponsel. Seonho membawa kabar jika Daniel sakit. Seonho juga meminta tolong padaku untuk datang menemui Daniel.
Ada turnamen biola tingkat nasional katanya, dan bocah itu mempercayakan kekasihnya padaku.
Dengan bantuan Hyunbin aku datang ke rumah Daniel. Sedikit bingung karena Hyunbin malah menurunkanku pada sebuah klinik kesehatan.
Katanya, itu rumah Daniel yang menyatu dengan klinik milik Ibu Daniel yang ternyata seorang dokter.
Beberapa langkah menyapu halaman rumah, Daniel datang dengan wajah pucat dan senyum yang tak pernah tertinggal.
Ah, dia benar-benar sakit hari ini.
Hyunbin pamit. Daniel mengajakku masuk pada ruang praktek Ibunya karena ruang tamu sedang digunakan. Bokongku mendarat pada kursi pasien. Sedangkan dia pada kursi dokter.
Aku diam dan laki-laki itu terus memandangku. Kutanya mengapa, katanya dia rindu.
Hingga tak sadar Daniel meraih tanganku dan memainkannya. Lama-lama dia mendekat, dekat, dekat, dan bibirnya mendarat tepat pada dahiku.
Sepertinya aku lalai menjalankan perintah Seonho.
—Woojin.